c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

09 April 2025

15:15 WIB

Sakit Tenggorokan Berkepanjangan Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Amandel

Jika Anda mengalami sakit tenggorokan atau batuk berkepanjangan yang tak kunjung sembuh, waspada. Ada baiknya segera konsulltasi ke dokter. Pasalnya kondisi tersebut bisa jadi pertanda kanker amandel.

Penulis: Annisa Nur Jannah

<p>Sakit Tenggorokan Berkepanjangan Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Amandel</p>
<p>Sakit Tenggorokan Berkepanjangan Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Amandel</p>
Ilustrasi seseorang mengalami sakit tenggorokan. Shutterstock/Zhuravlev Andrey

JAKARTA - Saat terserang flu, gejala yang paling umum dialami adalah batuk-batuk dan sakit tenggorokan. Namun jika kondisi tersebut terjadi berkepanjangan, hati-hati, bisa jadi mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius.

Ahli onkologi radiasi di Proton Therapy Centre, Dr. Jiri Kubes, seperti dilansir Medical Daily menekankan pentingnya memeriksakan kesehatan jika mengalami gejala sakit yang tidak kunjung hilang, terutama sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari tiga minggu.

Ia mengingatkan bahwa sakit tenggorokan yang berlangsung lama bisa jadi merupakan tanda awal kanker amandel, salah satu jenis kanker tenggorokan.

"Sakit tenggorokan sangat umum dan bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit, tetapi jika sakit tenggorokan Anda berlangsung lama dan tidak kunjung membaik atau malah bertambah parah, dokter akan dapat memeriksa Anda dan merujuk Anda untuk menjalani tes lebih lanjut jika perlu," kata Dr. Kubes.

Suara serak yang berlangsung lebih dari tiga minggu merupakan salah satu tanda kanker laring yang paling umum.

Gejala lainnya meliputi batuk terus-menerus, kesulitan menelan, nyeri telinga, benjolan di tenggorokan, sakit tenggorokan terus-menerus, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Jadi, sebaiknya segera periksa ke dokter kalau mengalami gejala-gejala semacam itu dalam waktu lama.

Kanker tenggorokan, terutama di laring, dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, yang sebagian besar berkaitan dengan pilihan gaya hidup dan paparan lingkungan.

Merokok serta mengonsumsi alkohol dan makanan yang mengandung banyak daging dan lemak olahan dapat meningkatkan risiko terserang kanker tenggorokan. Selain itu, faktor usia dan jenis kelamin juga berpengaruh pada risiko kanker tenggorokan.

Mereka yang berusia di atas 40 tahun menghadapi risiko yang lebih tinggi, dan pria lebih mungkin mengalami jenis kanker ini daripada perempuan.

Faktor risiko lainnya meliputi paparan zat beracun dari proses industri, riwayat kanker dalam keluarga, sistem kekebalan tubuh yang melemah, serta penyakit refluks gastroesofageal dan displasia laring.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar