c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

14 September 2023

13:16 WIB

Sakit Kepala Seperti Dipukul Bisa Jadi Gejala Aneurisma Otak

Banyak orang yang belum pernah mendengar aneurisma otak, kondisi pelebaran dinding pembuluh darah di otak yang berisiko pecah. Gejalanya bisa seperti sakit kepala seperti dipukul.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

Sakit Kepala Seperti Dipukul Bisa Jadi Gejala Aneurisma Otak
Sakit Kepala Seperti Dipukul Bisa Jadi Gejala Aneurisma Otak
Ilustrasi seseorang alami sakit kepala hebat. Freepik

JAKARTA - Pernahkah Anda merasakan sakit kepala berlebih hingga terasa seperti dipukul? Kalau iya, jangan remehkan kondisi itu. Pasalnya, sakit kepala bisa menjadi gejala dari berbagai masalah kesehatan, bahkan bisa menjadi mengindikasikan suatu penyakit yang fatal, aneurisma otak misalnya.

"Seolah-olah seperti bom waktu yang siap meledak, aneurisma otak adalah pelebaran dinding pembuluh darah di otak yang seringkali tidak menunjukkan gejala hingga saat yang sangat kritis," ujar spesialis bedah saraf dari RS Pondok Indah, dr. Mardjono Tjahjadi di Jakarta.

Aneurisma otak merupakan penyakit yang sangat jarang terdengar. Dalam dunia medis, aneurisma diartikan sebagai kondisi pelebaran dinding pembuluh darah karena lemahnya struktur dinding tersebut. Aneurisma dapat terjadi di berbagai bagian tubuh salah satunya otak.

"Mudahnya, aneurisma otak ini jika dilihat seperti balon pembuluh darah atau bisul pembuluh darah yang ada di bagian otak dan bisa muncul di bagian tubuh lain," lanjutnya.

Benjolan tersebut apabila ukurannya membesar, dinding lapisan tentu akan semakin tipis sehingga bisa menyebabkan pecah. Akibatnya, darah dari pembuluh darah akan mengalir keluar dan membanjiri otak.

Ketika darah membanjiri sekitar otak ini bisa menyebabkan tekanan yang berbahaya dan merusak jaringan otak. Bahkan, gejala yang mungkin muncul adalah sakit kepala hebat seperti dipukul seketika.

Dokter menyarankan agar setelah sakit kepala terasa seperti dipukul dan berangsur pulih hanya beberapa menit, sebaiknya langsung segera diperiksakan. 

"90% aneurisma otak tidak bergejala hanya sakit kepala tapi tidak ada yang spesifik. Sayang sekali, jika seseorang yang mengalami pecahnya aneurisma otak dan langsung pingsan, ini memang termasuk dalam situasi yang sangat serius dengan tingkat kematiannya tinggi," ungkapnya.

Faktor Pemicu Aneurisma Otak
 Dokter Mardjono menyampaikan bahwa faktor pemicu terjadinya aneurisma ini lebih menyerang wanita dan usia produktif yakni orang-orang di atas 40 hingga 70 tahun.

"Jadi, ini adalah penyakit yang membebani usia produktif," ucapnya.

Faktor pemicunya adalah gaya hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol, kokain, dan wanita merokok memiliki risiko empat kali lebih besar terkena aneurisma. 

Dokter menyarankan orang-orang dengan tiga faktor di atas sebaiknya langsung melakukan skrining MRI, MRA, dan langsung berkonsultasi dengan spesialis aneurisma di rumah sakit.



 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar