c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

20 Agustus 2021

10:56 WIB

Saatnya Mengenalkan Alat-alat Musik Tradisional Ke Kancah Dunia

Sudah saatnya musisi tradisional bermain di ranah digital

Penulis: Dwi Herlambang

Editor: Satrio Wicaksono

Saatnya Mengenalkan Alat-alat Musik Tradisional Ke Kancah Dunia
Saatnya Mengenalkan Alat-alat Musik Tradisional Ke Kancah Dunia
Gamelan. Antara foto/dok

JAKARTA - Musisi senior sekaligus penabuh drum grup band Krakatau, Gilang Ramadhan, mengajak seluruh musisi musik tradisional untuk lebih kreatif di tengah pandemi. Banyaknya platform media sosial dan segala kemajuan teknologi yang ada, dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan alat musik tradisional ke kancah yang lebih luas. 

Lewat visualisasi karya, para musisi bisa memberikan edukasi perihal alat musik tradisional, bukan hanya kepada masyarakat Indonesia tapi ke masyarakat dunia. Apalagi keberadaan alat-alat musik tradisional merupakan bagian dari sejarah peradaban manusia.

"Musisi tradisional bisa memperkenalkan alat-alat musik tradisional. Misal peralatan kendang, kenong, gong, kecrek dari Sabang sampai Merauke. Kebutuhannya adalah merekam untuk merepresentasikan ketabuhan nusantara," kata Gilang dalam webinar bertajuk "Strategi Kreatif Pelaku Seni Berbasis Tradisi di Tengah Pandemi", Kamis (19/8).

Konsistensi menjadi hal utama. Menurutnya, jangan pernah memiliki ekspektasi tinggi dari setiap karya yang dibuat, karena belum tentu apa yang mereka ungguh akan langsung mendapat respon. Namun Gilang percaya, jika para musisi rajin mengunggah karya dengan memainkan dan edukasi musik tradisional, bukan tidak mungkin masyarakat akan mulai melirik. 

"Sekiranya setiap hari naikan di sosial media misal 10 item. Kalau kita sering unggah lama-lama dari mancanegera pastinya akan dan ingin melihat alat musik tradisional asal kita aktif," ujarnya.  

Kini, di tengah situasi pandemi, Gilang meyakini, banyak musisi kaliber dunia yang tengah mencari hal-hal baru, termasuk di dunia maya. Maka tidak ada salahnya jika para musisi lokal dan tradisional bermain di ranah "digital". Apalagi masyarakat dunia sejatinya sangat memiliki ketertarikan dengan alat-alat musik tradisional. 

Gilang bercerita kalau dirinya pernah mengunggah sebuah video tentang alat musik Rapai dari Aceh yang usianya sudah lebih dari 200 tahun. Dari unggahannya itu, kemudian dia bisa menjalin persahabatan dengan musisi di luar negeri, dan berujung pada sebuah kolaborasi. 

"Artinya sekarang bagaimana kita bisa dilihat oleh musisi kaliber di Indonesia atau mancanegara. Karena kalau digital kaya gini mau tinggal dimana aja itu sama aja bisa bergabung dengan siapa saja," imbuhnya. 

Apalagi menurut Gilang nantinya akan ada royalti bagi musik tradisional. Jadi bukan tidak mungkin hasil kerja keras saat ini akan mendapatkan imbalan berupa materi di masa yang akan datang, sehingga sudah saatnya dipersiapkan sebaik mungkin dari hari ini.

"Ini adalah waktunya untuk kita mendata, merekam sebanyak mungkin dengan rekaman yang sesimpel dan sekeren mungkin. Rekam data dengan audio dan visual," pungkasnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar