c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

24 Oktober 2025

15:54 WIB

Rutin Bersihkan Debu Rumah Mengurangi Risiko Terpapar Mikroplastik

Penelitian menyebutkan, membersihkan debu di rumah secara rutin bisa menjadi salah satu cara mencegah atau paling tidak, mengurangi risiko seseorang terpapar mikroplastik.

<p>Rutin Bersihkan Debu Rumah Mengurangi Risiko Terpapar Mikroplastik</p>
<p>Rutin Bersihkan Debu Rumah Mengurangi Risiko Terpapar Mikroplastik</p>

Pengendara sepeda motor menggunakan payung saat hujan di kawasan Senopati, Jakarta, Jumat (14/3/2025 ). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.

JAKARTA - Air hujan di Jakarta disebut memiliki kandungan mikroplastik.  Dampak sampah plastik hari ini tak hanya mencemari tanah dan laut, namun sudah sampai mencemari atmosfer, terutama di atas kota Jakarta.

Terlepas masih beragamnya sorotan penelitian tentang dampak mikroplastik bagi tubuh manusia, terpapar mikroplastik tentu hal yang tak diinginkan setiap orang. Tapi, jika tanah, laut dan udara sudah terpapar mikroplastik, kemana lagi manusia harus berlindung darinya?

Setiap orang mungkin punya cara tersendiri melindungi diri dari paparan mikroplastik, mulai dari membatasi aktivitas di luar ruangan hingga menyeleksi setiap sumber makanan yang berpotensi terpapar.

Salah satu praktik sederhana yang bisa dilakukan yaitu dengan rutin membersihkan debu-debu di rumah yang kemungkinan besarnya menyimpan partikel mikroplastik. Penelitian menyebutkan, membersihkan debu di rumah secara rutin bisa menjadi salah satu cara mencegah, atau paling tidak mengurangi risiko seseorang terpapar mikroplastik.

Seperti diungkapkan Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10), mikroplastik banyak terkandung di dalam debu-debu di dalam rumah.

"Kalau di luar ruangan akan dibersihkan oleh hujan, kalau di dalam ruangan, bersihkan ruangannya," ungkap Rahmat Aji sebagaimana dilansir dari Antara.

Selain itu, Rahmat juga mengajak warga Jakarta untuk mendukung upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi sampah plastik dan tidak membakar sampah. Karena selain mencemari udara, sampah plastik dan pembakaran sampah khususnya di ruang terbuka dapat menghasilkan mikroplastik.

Baca juga: Air Hujan Di Jakarta Mengandung Mikroplastik

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova dalam kesempatan yang sama. Dia mengatakan, penelitian yang dia lakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam sampel air hujan di Ibu Kota, terbentuk dari degradasi limbah plastik melayang di udara akibat aktivitas manusia seperti pembakaran sampah.

Pembakaran sampah yang dilakukan secara masif, hampir setiap hari, bisa menyebabkan mikroplastik lebih cepat terbang ke udara. Dia menyampaikan, mikroplastik juga dapat bersumber dari pakaian berbahan poliester dan nilon.

Terkait efek, Reza mengatakan, mikroplastik dapat menjadi sarana menempelnya berbagai polutan yang sudah tersebar di udara.

"(Mikroplastik) bisa membawa berbagai macam polutan, mikroba patogen, virus ke dalam tubuh," kata Reza.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar