04 November 2025
16:27 WIB
Rumah PM Pertama Singapura Akan Dijadikan Monumen Nasional
Sebagai upaya melestarikan sejarah, Pemerintah Singapura berencana menjadikan kediaman lama dari perdana menteri pertamanya, Lee Kuan Yew sebagai monumen nasional.
Editor: Satrio Wicaksono
Patung Merlion, maskot resmi Singapura berlokasi di Teluk Marina, Singapura. Ini makhluk mitos denga n kepala singa dan tubuh ikan mewakili kota. Shutterstock/RomanSlavik.com
JAKARTA - Kediaman lama perdana menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, rencananya akan dijadikan sebagai Monumen Nasional. Ini dilakukan sebagai upaya pelestarian warisan sejarah negara tersebut.
Dewan Warisan Nasional (National Heritage Board/NHB) Singapura dan Otoritas Tanah Singapura (Singapore Land Authority/SLA), sebagaimana dilansir Antara menyatakan, bangunan yang berlokasi di 38 Oxley Road itu menjadi saksi peristiwa penting pada 1950-an. Sebuah peristiwa yang menandai transisi Singapura dari koloni menjadi negara merdeka.
NHB meluncurkan penilaian formal terhadap situs tersebut pada 24 Oktober 2024. Berdasarkan temuannya, NHB merekomendasikan agar situs tersebut dilestarikan.
Pelaksana Tugas Menteri Urusan Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura, David Neo, menerima rekomendasi itu dan berencana menetapkan situs tersebut sebagai Monumen Nasional.
Jika Perintah Pelestarian diterbitkan, pemerintah Singapura berencana untuk mengakuisisi situs tersebut. "Guna melindungi dan melestarikannya sesuai dengan signifikansi historis dan nasionalnya," menurut pernyataan itu.
Setelah diakuisisi, situs tersebut akan diubah menjadi ruang publik, dengan salah satu kemungkinannya dijadikan sebagai taman warisan.
Pihak NHB pun telah menerbitkan pemberitahuan tertulis kepada pemilik dan penghuni situs. Mereka akan diberikan waktu yang wajar untuk mengajukan keberatan.
Media lokal melaporkan bahwa properti tersebut dimiliki oleh Lee Hsien Yang, anak bungsu Lee Kuan Yew, sekaligus adik dari Menteri Senior Singapura, Lee Hsien Loong.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan pula bahwa pelestarian situs tidak mewajibkan pemerintah untuk melestarikan semua bangunan dan struktur di lokasi tersebut dalam kondisi saat ini. Setelah akses diperoleh, otoritas akan melakukan studi terperinci untuk menentukan langkah selanjutnya.
"Terlepas dari opsi yang dipilih, pemerintah akan menghormati keinginan Tuan Lee Kuan Yew, dan akan menghapus semua jejak ruang tinggal pribadi Tuan Lee dan keluarganya dari bangunan-bangunan tersebut," kata pernyataan itu.
Rumah di Oxley Road merupakan tempat tinggal Lee Kuan Yew dari 1950 hingga wafatnya pada 2015.