06 November 2025
19:01 WIB
Rocket Rockers Sebut Narkoba Tak Relevan Bagi Proses Kreatif Band
Rocket Rockers tak percaya kalau narkoba akan membantu musisi menciptakan musik yang enak, karena tak ada karya bagus yang tercipta secara instan.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Vokalis grup band Rocket Rockers Aska Pratama tampil menghibur penggemar pada acara Dari Timur Bersuara Fest 5.0 2023 di Benteng Oranje, Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu (2/9/2023) malam. ANTARA FOTO/Andri Saputra/YU (ANTARA FOTO/ANDRI SAPUTRA).
JAKARTA - Band Rocket Rockers barangkali salah satu band pop-punk paling mapan di Indonesia saat ini. Sejak 1998, band asal Bandung yang mempopulerkan hit "Ingin Hilang Ingatan" itu telah mewarnai musik Indonesia dengan lagu-lagu mereka yang energik namun relatif lembut di kuping.
Kabar terbaru dari Rocket Rockers, mereka tengah menyiapkan materi album terbaru dan bersiap untuk menggelar tur konser ke Jepang akhir tahun ini. Bisma Aria Nugraha, (bas), Aska Pratama (gitar/vokal) dan Khrisna Bharata "Ozom" (drum) berupaya tetap menjaga energi bermusik mereka setelah berkiprah nyaris tiga dekade.
Menurut Aska, di usia band (dan usia masing-masing personel saat ini), menjaga stamina dan kesehatan menjadi sangat krusial. Mereka sama-sama menyadari pentingnya menjaga kesehatan sebagai kunci keberlanjutan karier band.
Karena itu pula, anak-anak Rocket Rockers punya sikap yang tegas soal penyalahgunaan narkoba. Di tengah banyaknya musisi yang terjerat kasus narkoba, Aska mengatakan kalau dia dan dua anggota lainnya berupaya memegang komitmen penuh untuk bermusik tanpa narkoba.
"Selama 26 tahun Rocket Rockers berkarya, kalau kami pakai narkoba, tidak akan bisa sustain," ungkap Aska yang berbicara kepada Antara tentang rencana album dan tur Rocket Rockers, pada Rabu (5/11).
Sementara Bisma menyebut penyalahgunaan narkoba sebagai cara orang untuk mendapatkan kepuasan instan. Menurutnya, kepuasan semacam itu bukanlah sesuatu yang mereka cari dalam bermusik.
Bisma bahkan tak percaya dengan anggapan kalau narkoba bisa 'melahirkan' musik yang enak atau karya yang bagus.
"Kalau instan, enggak akan bagus. Nasi instan juga enggak enak," kata Bisma, yang diamini oleh dua personel band lainnya.
Aska juga mengingatkan bahwa penyalahgunaan narkoba hanya akan berdampak buruk terhadap keberlanjutan karier, khususnya musisi yang hidup di industri hiburan saat ini.
Sebagai band, Rocket Rockers selama ini relatif tak tersentuh isu narkoba. Sebaliknya, mereka beberapa kali tampil dalam kampanye anti narkoba. Belum lama ini, mereka bekerja sama dengan BNN dalam kampanye anti narkoba di Kota Tangerang lewat kegiatan pertunjukan musik dan edukasi.
Baca juga: Gelora Magnumentary: Saparua, Secuplik Sejarah Musik Keras Bandung
Rencana Album Dan Tur Ke Jepang
Rocket Rockers tengah menyiapkan album ke delapan yang oleh Aska dan kawan-kawan disebut berkonsep unik. Bukan album original, kali ini mereka akan mengaransemen ulang sejumlah hit Indonesia dari berbagai era, menggubahnya ke dalam versi Rocket Rockers alias versi pop-punk atau rock alternatif.
Aska membocorkan rencana mereka untuk menggarap ulang lagu dari era 80-an, 90-an, modern, hingga lagu daerah ke format pop-punk.
"Kami juga berencana mengaransemen lagu Sunda ke dalam format pop-punk dan ada cover lagu 'Gagal Bersembunyi' milik The Rain," kata Aska kepada Antara.
Aska mengatakan, Rocket Rockers memiliki riwayat panjang meng-cover karya musisi lain, termasuk Pure Saturday, Elfa's Singers (dengan lagu "Pesta"), Maliq & the Essentials, Fiersa Besari (dengan lagu "April"), dan legenda reggae Indonesia, Imanez.
Album baru ini bocorannya juga melibatkan Rizky Irmansyah Sekretaris Pribadi Prabowo Subianto, untuk membawakan ulang lagu "Rumit" milik Langit Sore.
Selain menyiapkan album baru, RR juga tengah mempersiapkan tur Jepang keempat mereka pada 20 hingga 30 November 2025. Tur akan dimulai dengan penampilan di Festival Wireless Carnival di Chiba, dilanjutkan lima titik livehouse di seputaran Tokyo. Basis RR, Bisma Aria Nugraha, mengonfirmasi durasi manggung di Negeri Sakura diperkirakan berkisar 30 hingga 60 menit membawakan enam sampai tujuh lagu.