14 Maret 2022
08:00 WIB
Penulis: Kevin Sihotang
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Rivian, telah merilis laporan pendapatan mereka di kuartal empat tahun 2021 lalu. Rivian mengonfirmasi bahwa mereka telah kehilangan potensi pendapatan sekitar US$2,4 miliar.
Akibat kerugian tersebut, Rivian merevisi target produksi mereka untuk tahun ini menjadi 25.000 unit. Pabrikan yang diprediksi akan menjadi pesaing Tesla itu sudah bersiap-siap untuk membelanjakan modal yang ada guna memproduksi mobil-mobil mereka tahun ini.
Mengutip Elctrek, investor Rivian tengah fokus pada peningkatan produksi dengan didorong kemajuan tim.
“Hal ini tercermin dalam pertumbuhan tingkat produksi minggu ke minggu yang kuat baru-baru ini, di mana output kami telah dibatasi terutama oleh kendala pemasok,” tulis Rivian dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Rivian Rencanakan Bangun Pabrik Mobil Baru
“Area produksi pabrik, termasuk modul baterai, perakitan umum, perakitan bodi, bengkel bodi, dan bengkel cat, terus mencapai rekor tingkat produksi mingguan untuk Rivian," lanjut pernyataan.
Selama dua minggu terakhir, rata-rata produksi mingguan telah mencapai dua kali lipat dari kuartal empat tahun sebelumnya.
“Pada 8 Maret, kami telah memproduksi 1.410 kendaraan dan 2.425 kendaraan sejak awal produksi,” klaim Rivian.
3 Model Andalan
Rivian percaya diri untuk memproduksi 25.000 unit kendaraan di tahun ini, yang terdiri dari 3 model, yakni R1T (pickup), R1S (SUV), dan EDV (delivery van). Kendati demikian, kemungkinan besar masalah rantai pasokan dan kelangkaan cip mungkin masih akan membatasi ruang gerak Rivian untuk meningkatkan jumlah produksi.
Revisi target produksi itu kabarnya sebenarnya tidak membuat investor senang. Mereka sempat melakukan aksi jual saham mereka yang membuat saham Rivian sekarang turun hingga 13%.
Valuasi rivian kini diperdagangkan pada level terendah US$33 miliar setelah dihargai setinggi US$150 miliar setelah penawaran umum (IPO) yang dilakukan pada November lalu.
Kendati demikian, Rivian masih memiliki dana sebesar US$18 miliar hingga kuartal terakhir tahun ini dan mereka sudah mendapatkan masukan pre-order sebanyak 83.000 unit kendaraan meski kondisi perusahaan bisa dibilang sedang dalam kondisi kurang baik.
Kehidupan memang layaknya roda yang berputar di mana kadang posisi kita di atas dan terkadang posisi kita bisa di bawah, dan ini tampaknya juga berlaku bagi industri otomotif yang bahkan terlihat menjanjikan di awal.