18 Desember 2021
18:00 WIB
Penulis: Kevin Sihotang
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA – Perusahaan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Rivian, berencana membangun pabrik kedua mereka di kawasan Georgia, Amerika Serikat. Sebelumnya, Rivian sudah memiliki pabrik di kawasan Illinois yang merupakan bekas pabrik Mitsubishi yang sanggup memproduksi 150.000 unit mobil per tahun.
Sementara itu, pabrik yang baru ini ditargetkan untuk memproduksi sekitar 400.000 unit mobil listrik setiap tahunnya.
Dilaporkan The Verge, pabrik baru itu akan memakan biaya hingga US$5 miliar atau setara Rp71,8 triliun (kurs Rp14.370). Konstruksi pabrik itu akan dimulai sekitar musim panas 2022 mendatang (antara bulan Juni hingga September) dan baru mulai memproduksi mobil pada 2024.
Rivian yang mendapat backup dari raksasa marketplace Amazon, berkomitmen untuk memproduksi sekitar 100.000 unit mobil untuk perusahaan besutan Jeff Bezos itu. Karena komitmen dan target tersebut, Rivian harus mencari tempat untuk pabrik baru demi meningkatkan jumlah produksi.
Di dalam pabrik barunya nanti, yang berjarak sekitar 1 jam dari kota Atalanta, akan menampung setidaknya 7.500 pekerja. Juga dikonfirmasi Rivian, bahwa mereka akan membangun tempat khusus di area pabrik itu yang akan digunakan sebagai tempat produksi sel baterai untuk mobil listriknya.
Informasi selengkapnya mengenai calon pabrik baru Rivian itu belum disampaikan secara rinci oleh pihak perusahaan, namun Rivian mengklaim bahwa mereka akan membuat suatu kejutan nantinya bagi warga Amerika Serikat khususnya di kawasan Georgia.
Kemungkinan, hal yang menjadi kejutan itu merupakan hal yang terkait dengan seberapa besar lapangan kerja yang akan diciptakan oleh Rivian nanti dan nilai ekonomi yang ditingkatkan untuk kawasan di sekitar pabrik barunya nanti.
Rivian didirkan pada tahun 2009 lalu oleh seorang pebisnis andal bernama Robert “RJ” Scaringe. Jalan Rivian menuju kesuksesan tidaklah mulus, hingga akhirnya pada tahun 2018, dua mobil listriknya mencuri perhatian konsumen Amerika, yakni mobil pickup bernama R1T dan mobil SUV bernama R1S.
Sejak saat itu, nama Rivian terus menjulang dan sanggup merekrut ribuan pegawai serta mendapat suntikan dana miliaran Dollar AS dari beberapa perusahan besar termasuk Amazon, Ford, T. Rowe Price, dan masih banyak lagi.
Hingga kini, Rivian sudah mencatat pesanan atas mobil R1T dan R1S mencapai 71.000 unit dari masyarakat AS. Sayangnya, Rivian mengklaim baru bisa mengirimkan pesanan itu pada tahun 2023 mendatang bersamaan dengan finalisasi produksi mobil untuk Amazon.
Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan Rivian di lantai bursa Amerika pada November lalu diklaim sebagai IPO dengan nilai terbesar sepanjang sejarah AS.
Rivian memiliki valuasi nilai perusahaan hingga US$80 milyar dan mendapat suntikan dana tambahan hingga US$12 milyar. Kesuksesan ini membuat Rivian digadang-gadang akan menjadi pesaing kuat Tesla di masa mendatang.