28 November 2022
08:14 WIB
Penulis: Tristania Dyah Astuti
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Rasa gurih dengan tekstur yang lembut, membuat ikan menjadi sumber pangan favorit bagi sebagian besar masyarakat. Di Indonesia, ikan biasanya diolah dengan cara digoreng, dibakar, atau direbus dan dijadikan sup ikan.
Tetapi di negara-negara tertentu olahan ikan cukup berbeda, di mana ikan dihidangkan dalam kondisi mentah, contohnya seperti ikan untuk kuliner sushi dan sashimi. Masyarakat di sana menyukai tekstur dan rasa ikan mentah.
Budaya makan ikan mentah ini pun sedang populer di Indonesia. Terbukti dari menjamurnya rumah makan yang menghadirkan sushi dan sashimi. Namun seberapa amankah mengonsumsi ikan mentah?
Ikan mengandung banyak sumber nutrisi seperti protein, asam lemak yang baik, dan berbagai jenis vitamin. Mengonsumsi ikan mentah kerap dianggap solusi untuk mendapatkan nutrisi yang optimal, karena proses memasak dikhawatirkan mengurangi nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Akan tetapi, melansir Healthline, ada risiko dalam pola konsumsi ikan mentah. Ikan dapat mengandung parasit yang bisa membahayakan tubuh. Parasit adalah suatu organisme yang menjadikan tubuh makhluk hidup lain sebagai inangnya.
Memang ada beberapa parasit yang tidak cukup berbahaya dan bisa mati akibat asam di pencernaan manusia, namun ada pula jenis parasit yang bisa berdampak serius pada kesehatan. Jenis-jenis parasit yang bisa ada pada ikan mentah seperti cacing hati, cacing pita, dan cacing gelang.
Selain parasit, mengonsumsi ikan mentah juga meningkatkan risiko paparan bakteri. Bakteri berbahaya yang terdeteksi pada ikan mentah termasuk Listeria, Vibrio, Clostridium dan Salmonella. Deretan bakteri tersebut paling sering menyebabkan keracunan makanan. Salmon dan tuna yang umum menjadi bahan utama sushi, menjadi jenis ikan yang juga besar risiko terpapar bakteri tersebut.
Tak hanya itu, dalam beberapa penelitian ikan mentah bisa mengandung lebih tinggi polutan. Ikan diketahui mengakumulasi polutan organik persisten (POP) adalah bahan kimia beracun yang diproduksi secara industri, terutama pada ikan budidaya, seperti salmon.
Penggunaan pakan ikan yang terkontaminasi bisa menjadi penyebab utama kontaminasi polutan ini. Satu studi secara jelas menemukan bahwa jumlah polutan pada salmon matang lebih sedikit 26% dibandingkan dengan salmon mentah dari jenis yang sama.
Sementara, bahan beracun lainnya seperti merkuri juga ditemukan dalam ikan. Namun jumlah merkuri pada ikan yang dimasak lebih rendah 50-60% dari pada ikan mentah.
Sebenarnya mengonsumsi ikan mentah sah-sah saja asalkan dapat dipastikan bahwa ikan telah diproses dengan bersih dan baik, serta terjamin kesegaran, pun keamanannya. Selain itu, batasi konsumsinya, hindari konsumsi ikan mentah setiap hari.