c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

01 April 2023

11:14 WIB

Riset: Sepak Bola Masih Jadi 'Panggung' Iklan Rokok

Tidak adanya regulasi pemasaran rokok di internet menjadi salah satu alasan kuat iklan rokok masih menjadikan sepak bola sebagai panggung utama.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Rendi Widodo

Riset: Sepak Bola Masih Jadi 'Panggung' Iklan Rokok
Riset: Sepak Bola Masih Jadi 'Panggung' Iklan Rokok
Ilustrasi sepak bola. Pixabay

JAKARTA - Ajang Piala Dunia FIFA (Federation Internationale de Football Association) 2022 di Qatar lalu diketahui menjadi 'panggung' untuk pemasaran rokok di kalangan anak muda. 

Hal ini dipaparkan melalui publikasi terbaru yang diluncurkan oleh Vital Strategis mengenai dampak turnamen sepak bola tersohor seperti Piala Dunia beserta para pemain bintang mereka dimanfaatkan untuk mempromosikan rokok dan konsumsinya.

Sebenarnya, FIFA selaku regulator sepak bola internasional dan penyelenggara Piala Dunia telah melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok pada seluruh kegiatan sepak bola resmi. Tetapi kenyataannya, perusahaan rokok terus mempromosikan produknya dan mengaitkannya dengan olahraga atau acara olahraga populer lainnya di dunia.

"Meskipun rokok merupakan antitesis gaya hidup atletis dan kesehatan, pemasaran rokok di platform media sosial terus menyalahgunakan olahraga untuk menyesatkan dan menjerat pengguna media sosial dengan terus memasarkan produk-produk mematikan tersebut," tutur Vice President Global Policy and Research di Vital Strategis Nandita Murukutla dalam keterangannya, Jumat (31/3).

Lebih lanjut lagi, dalam penelitian tersebut mereka menemukan 92% unggahan pemasaran rokok dengan tema sepak bola terpantau di media sosial menjelang, selama, dan sesudah Piala Dunia FIFA 2022 berasal dari Indonesia.

Hal ini disebabkan karena tidak adanya regulasi pemasaran rokok di internet. Selain itu, promosi acara nonton bareng Piala Dunia pun kebanyakan disponsori oleh platform yang terasosiasi dengan industri rokok.

Ditambah, banyak komunitas yang berhubungan dengan perusahaan rokok yang memanfaatkan gambar digital yang menampilkan pemain bintang sepak bola dengan pengikut terbanyak di Instagram, seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. 

Promosi rokok, baik rokok konvensional maupun rokok elektronik edisi terbatas Piala Dunia juga hadir sehingga mendorong kalangan muda untuk membelinya.

"Larangan promosi rokok FIFA adalah langkah pertama yang baik, tetapi larangan itu belum cukup memadai. FIFA, para pemain bintang, dan industri seputar Piala Dunia harus bekerja secara lebih aktif dan eksplisit untuk menjauhkan diri dari industri rokok dengan menyorot dan melarang praktik pemasaran tersembunyi yang berorientasi pada anak muda ini," timpal Head of Internet Access Division South East Asia Freedom (SAFEnet) Unggul Sagena.

Dari sini, mereka berharap pemerintah untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap pemasaran rokok selama penyelenggaraan kegiatan olahraga akbar, serta memantau pemasarannya dan melakukan upaya penegakan regulasi yang relevan. 

Kebijakan untuk mengatur pemasaran rokok secara daring juga harus diterapkan dan diperkuat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, generasi muda bebas rokok diharapkan bisa tercipta.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar