c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

15 November 2025

14:16 WIB

Riset Primata Jane Goodall Akan Didigitalisasi AI

Seluruh warisan riset primata yang dilakukan oleh Jane Goodall akan memasuki era baru. Riset-riset tersebut akan diabadikan dalam format digital 

Penulis: Arief Tirtana

<p id="isPasted">Riset Primata Jane Goodall Akan Didigitalisasi AI</p>
<p id="isPasted">Riset Primata Jane Goodall Akan Didigitalisasi AI</p>

Ahli primata Jane Goodall bermain dengan Bahati, simpanse betina berusia 3 tahun, di Suaka Simpanse Sweetwaters dekat Nanyuki, utara Nairobi. AP Photo/Jean-Marc Bouju, File

JAKARTA - Bagi pecinta alam, ilmuwan dan siapa pun yang terinspirasi oleh sosok Jane Goodall, nama peneliti legendaris ini bukan sekadar tokoh, melainkan simbol ketekunan, rasa ingin tahu, dan kedekatan manusia dengan lingkungan, khususnya dengan fauna Simpanse.

Selama lebih dari enam dekade, Goodall dan timnya mencatat setiap detail perilaku simpanse dan babun, mulai dari gestur kecil yang membangun hubungan sosial, hingga momen-momen ajaib yang mengubah pemahaman kita tentang dunia primata.

Namun sebagian besar harta karun pengetahuan itu masih tersimpan dalam format analog, baik itu buku catatan tulisan tangan yang mulai rapuh, rekaman film lama, dan data observasi yang tersebar di berbagai tempat. 

Kini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seluruh warisan penelitian tersebut bersiap memasuki era baru, era digital yang memungkinkan siapapun menelusuri kembali jejak kehidupan liar di Gombe lewat teknologi AI.

Catatan penelitian simpanse yang selama puluhan tahun hanya bisa diakses lewat lembaran-lembaran kertas, akan dikonversi menjadi format digital yang dapat dicari. Begitu pula dengan data penelitian babun serta film bersejarah sejak Goodall tiba di Gombe tahun 1960.

Upaya digitalisasi itu akan dilakukan Amazon Web Services (AWS) dengan alokasi dana hingga US$1 juta melalui Generative AI Innovation Fund. Dana tersebut akan digunakan untuk mendigitalisasi arsip besar milik Jane Goodall Institute (JGI). 

Tujuannya sederhana tapi monumental, mengubah catatan tangan, film, dan ribuan data observasi menjadi database yang bisa diakses, ditelusuri, dan dianalisis dengan cara modern.

Digitalisasi akan dilakukan dengan bantuan Amazon Bedrock dan Amazon SageMaker yang bertenaga AI. Di dua layanan tersebut, AI akan membaca tulisan tangan para peneliti, mengenali pola, hingga membuka kemungkinan analisis baru yang sebelumnya mustahil dilakukan secara manual.

"Dengan memanfaatkan berbagai model bahasa multimodal dan model embedding di Amazon Bedrock dan Amazon SageMaker, serta pendekatan prompt engineering yang cermat, kami membuka kemungkinan baru untuk analisis berbasis AI terhadap arsip catatan tangan dan video  JGI," ujar Managing Director Generative AI Innovation Center di AWS, Taimur Rashid dalam keterangan resminya, (14/11).

Proyek ini bukan hanya soal teknologi, sebab AWS juga menggandeng Ode, sebuah tim yang berpengalaman di bidang riset, konservasi, dan desain, untuk merancang pengalaman pengguna yang intuitif. Keduanya akan bekerja bersama JGI untuk membangun ekosistem riset digital yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mempertahankan nilai dan semangat penelitian Goodall.

"Kami sangat berterima kasih kepada AWS dan Od. Ini adalah langkah besar menuju visi holistik Dr. Jane Goodall: riset terbuka, konservasi berbasis komunitas, dan pendidikan," kata Vice President of Conservation Science di JGI–USA, Dr. Lilian Pintea.

Semua data penelitian JGI nantinya akan dipindahkan ke infrastruktur cloud AWS yang aman dan skalabel. Data yang sebelumnya terpisah, mulai dari video, catatan lapangan, citra satelit, hingga rekaman suara alam akan diintegrasikan dalam satu platform.

Dengan begitu, para peneliti dari seluruh dunia akan bisa mencari perilaku spesifik simpanse dari tahun tertentu, memadukannya dengan peta habitat, dan kemudian membandingkannya dengan rekaman audio dari dekade yang lain.

AI akan memungkinkan peneliti menelusuri puluhan ribu catatan hanya dengan pertanyaan bahasa natural. Sebuah portal global akan dibangun, membuka kesempatan bagi peneliti, mahasiswa, dan pecinta alam dari berbagai negara untuk menyelami data Goodall secara langsung.

Seperti disebutkan sebelumnya, langkah ini bukan sekadar proyek teknologi, ini adalah upaya melestarikan salah satu penelitian primata paling penting dalam sejarah. Dengan membuka arsip tersebut secara digital, JGI berharap generasi peneliti berikutnya dapat belajar, terinspirasi, dan menemukan pengetahuan baru dari warisan Goodall.

Pada akhirnya, digitalisasi ini memberi kita cara baru untuk memahami hubungan antara manusia dan alam sebuah perjalanan panjang yang dimulai oleh Jane Goodall lebih dari 65 tahun lalu, kini diteruskan melalui AI dan teknologi cloud.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar