c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

30 Juli 2025

11:54 WIB

Rinjani Akan Berlakukan SOP Pendakian Baru

Menyusul sederet insiden beberapa waktu belakang, pembenahan tengah dilakukan dari sisi penguatan SDM hingga perbaikan jalur pendakian. Bersamaan dengan itu, tengah disusun SOP pendakian baru.  

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Rinjani Akan Berlakukan SOP Pendakian Baru</p>
<p>Rinjani Akan Berlakukan SOP Pendakian Baru</p>

Gambar udara pemandangan Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Shutterstock/Farhan M Ali

JAKARTA - Mulai tanggal 11 Agustus mendatang, akan diberlakukan standar operasional prosedur (SOP) baru pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok. SOP pendakian ini tidak lain sebagai evaluasi dari sederet insiden yang terjadi di jalur pendakian beberapa waktu lalu.

SOP tersebut akan mulai dibahas mulai 1 hingga 10 Agustus antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR)  dan seluruh stakeholder terkait. 

"Sekarang kami terus koordinasi dengan TNGR. Insyaallah SOP akan paralel dilaksanakan pasca-masa pemeliharaan jalur," ujar Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia.

Aturan baru tersebut nantinya akan menetapkan standar pendakian untuk mengantisipasi insiden di jalur pendakian. "Batasan waktu kita sampai tanggal 10 Agustus sudah bisa selesai dan diterapkan," katanya, dikutip dari Antara

Seperti diketahui, selama 10 hari, mulai tanggal 1-10 Agustus, seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup. Dalam masa tersebut tengah dilakukan sejumlah pembenahan, tujuannya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pendaki.

Pelatihan Guide dan Porter

Dinas Pariwisata juga akan melakukan proses peningkatan keterampilan untuk 371 porter dan pemandu Gunung Rinjani.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kemenpar pelatihan bagi pemandu itu akan dilaksanakan pada masa libur. Karena itu kesempatan. Selama ini kan kita kesulitan mencari pemandu dan porter kalau masa musim ramai atau high season di Rinjani, karena semua pada bawa tamu," ucapnya.

Dia mengatakan, dari 661 porter dan pemandu di Gunung Rinjani, 371 orang di antaranya belum diberikan sertifikasi pemandu. Dari 371 orang itu, 50 pemandu telah diberikan sertifikasi selama masa pemeliharaan jalur di Gunung Rinjani.

"Jadi masih ada tersisa sejumlah 321 orang dan 50 (orang) sudah kita berikan pelatihan. Sisanya di masa pemeliharaan itu kita gencarkan 1-10 Agustus," ujar Aulia.

Ia mengatakan, proses pemberian pelatihan kepada 371 pemandu Rinjani juga diberikan pengetahuan dasar terkait dengan penanganan penanganan kesehatan dasar dan keselamatan. Seluruh pemandu diberikan pemahaman tentang pelaksanaan penyelamatan secara dasar ketika terjadi insiden di Rinjani.

"Jadi, dalam pelatihan itu pemandu itu tidak ada menu untuk rescue dasar. Tapi kita sudah minta SAR memberikan berbagi tambahan ilmu untuk pemandu soal rescue dasar," katanya.

Perbaikan Tata Kelola

Sebelumnya, Kepala Balai TNGR, Yarman mengatakan, revisi SOP pendakian Gunung Rinjani bakal dilakukan bersama seluruh pihak, pemerintah daerah, termasuk pelaku pariwisata dan masyarakat sekitar Gunung Rinjani.

"Ini kita bicara tata kelola Rinjani usai kasus Juliana kemarin. Kami sampaikan ada beberapa evaluasi. Ada evaluasi SDM kami sendiri dan pelaku wisata, sarana termasuk SOP akan kita revisi bersama," ujarnya.

Revisi SOP pendakian ini dibahas oleh kelompok kerja (pokja). Pokja dibentuk berasal dari berbagai kalangan, termasuk TNGR, Pemprov NTB, dan pihak-pihak lainnya.

"Nanti pokja sendiri yang membicarakan terkait peran masing-masing. Jadi poin dalam SOP ini porter, TO, guide apa peranannya. Ya mudahan bisa segera terealisasikan. Nanti akan ada pertemuan lanjutan," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar