c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

14 November 2024

09:03 WIB

Rima Raga, Gumam Lara Dan Doa Kehidupan Dipha Barus

Setelah cukup lama tak merilis single, Dhipa Barus menggandeng Kunto Aji dan The Adams, suguhkan irama pop-dance di lagu Rima Raga.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Rima Raga, Gumam Lara Dan Doa Kehidupan Dipha Barus</p>
<p>Rima Raga, Gumam Lara Dan Doa Kehidupan Dipha Barus</p>

Sesi konferensi pers menuju perilisan single “Rima Raga” oleh Dipha Barus, Kunto Aji dan The  Adams di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (13/11). Foto: Validnews/ Andesta.

JAKARTA – Produser sekaligus DJ, Dipha Barus memperkenalkan single teranyar, “Rima Raga”. Menggandeng Kunto Aji dan The Adams, Dipha mempersembahkan suguhan irama pop-dance yang menjadi penyegar untuk katalog musiknya selama ini.

“Rima Raga” menjadi karya yang menandai fase baru Dipha Barus, setelah cukup lama tak merilis single sebagai artis utama, sejak “Keep It Hush” pada 2021 silam. Karya ini juga bermakna lebih dalam bagi Dipha sendiri karena merupakan buah pemikiran dan perjalanan kreatifnya setelah mengalami fase terpuruk dalam hidup.

Bisa dikatakan, “Rima Raga” adalah semacam ‘mantra kebangkitan’ diri Dipha. Lagu ini lahir dari perjalanan penyembuhan diri sang musisi setelah sempat lama terbenam dalam masalah psikologi pada tahun 2023, yang membuatnya harus menjalani rangkaian terapi secara intensif.

Dalam situasi jiwa yang ambang, Dipha menemukan kesadaran baru dalam memaknai hidup. Momen itu pun melahirkan abstraksi musik dan lirik, yang kini menjadi “Rima Raga”.

“Gue ketika itu disuruh journaling sama terapis. Nah, gue pelan-pelan tuh, kondisinya gue udah setahun dua tahun nggak bisa nulis lagu. Lagu ini datangnya dari situ, yang gue tulis pas masa bolak-balik ke terapis,” ungkap Dipha saat sesi konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/11).

Apa yang dialami Dipha adalah sesuatu yang mungkin juga dialami banyak laki-laki dewasa, di masa-masa rentan dan peralihan hidup mereka. Kerentanan Dipha sendiri berawal dari masa pandemi, masa yang menurutnya begitu sulit untuk dia lalui, menghadapi tantangan finansial yang berat. Hingga pandemi melandai, Dipha yang juga baru menjadi seorang ayah, tak lantas ‘sembuh’ dari kerentanan itu. Dari situlah, dia kemudian berupaya menyembuhkan diri dengan bantuan psikolog.

Proses penyembuhan itu mengantarkan Dipha pada kesadaran baru, lebih tepatnya perspektif penerimaan hidup yang lebih bijak. Dia akhirnya menerima segala yang tiba, sembari terus mencari siasat untuk memaksimalkan perannya sebagai seorang musisi dan seorang manusia.

Penerimaan itulah yang tergambar melalui lirik “Rima Raga” yang dituliskan oleh Kunto Aji berdasarkan penggambaran Dipha. Lirik itu menggambarkan penerimaan diri seseorang atas kehidupan. Bahwa setiap orang bisa merasa hidupnya sulit, dan kesulitan itu perlu disikapi dengan lapang dada, sembari tetap menjaga asa dan memperjuangkan kebahagiaan.

Semua itu dituturkan dengan lembut lewat vokal Kunto Aji, namun juga terdengar emosional berkat isian vokal latar oleh The Adams.

Kunto Aji menambahkan, ini menjadi kali pertamanya ia menulis lirik untuk lagu orang lain. Namun dia mengaku relate dengan perasaan yang membayangi Dipha Barus, hingga kemudian mencoba menuturkannya ke dalam lirik.

“Ada fase di mana kadang kita mencari eksistensi juga, sebenarnya kita di dunia ini mau ngapain sih. Jadi bapak, punya anak, terus dituangkan ke dalam karya dan musik,” kata Kunto Aji.

Kunto membayangkan “Rima Raga” adalah semacam mantra pikiran. Sesuatu yang terdengar sendu dan puitik, namun mampu menggerakkan seseorang untuk melakukan hal terbaik bagi kehidupanya dan orang-orang tercinta.

Single “Rima Raga” juga melibatkan Andi ‘Idam’, gitaris band Swellow untuk memperkuat aspek musik. Single ini akan meluncur di platform-platform digital pada 15 November nanti, dirilis di bawah label milik Dipha sendiri, Pon Your Tone.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar