c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

21 April 2025

08:55 WIB

Ricky Siahaan Pergi Usai Tuntaskan Tur Seringai Di Jepang

Ricky pergi usai menyelesaikan tur Seringai, bertajuk “Wolves of East Asia Tour 2025”. Penampilan di Wildside, Tokyo pada 19 April, menjadi set penutup tur sekaligus panggung terakhirnya.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

<p id="isPasted">Ricky Siahaan Pergi Usai Tuntaskan Tur Seringai Di Jepang</p>
<p id="isPasted">Ricky Siahaan Pergi Usai Tuntaskan Tur Seringai Di Jepang</p>

Gitaris band Seringai, Ricky Siahaan (1976-2025). Sumber foto: Instagram/ Seringai.

JAKARTA – Gitaris band Seringai, Ricky Siahaan tutup usia pada Sabtu (19/4). Dia meninggal dunia tak lama setelah tampil di sesi penutup tur Seringai di Tokyo Jepang, dalam usia 48 tahun.

Kabar duka itu dibagikan akun resmi Instagram resmi Seringai, yang menyebut Ricky meninggal secara mendadak. Saat ini jenazah sang musisi masih berada di Jepang untuk menjalani serangkaian prosedur pemeriksaan, sebelum kemudian dipulangkan ke Indonesia.

“Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang. Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal,” tulis akun Instagram Seringai, dikutip Senin (21/4).

Kepergian Ricky meninggalkan duka mendalam bagi banyak insan musik tanah air, yang turut mengungkap belasungkawa di media sosial. Terlebih, kepergiannya meninggalkan ruang kosong di Seringai, entitas musik yang dia bentuk bersama Arian sang vokalis, pada pada 2002 silam.

Peran Ricky di Seringai begitu krusial, sebagai pihak yang menyumbang banyak warna pada musik band tersebut. Tak hanya memberi warna lewat permainan gitar, Ricky relatif bertindak selaku komponis hingga produser dalam penggarapan album Seringai. Dia adalah riff master-nya seringai.

“Selamat jalan chainsaw, riffmeister, sampai kita berjumpa kembali. Selalu, selalu, selamanya,” tulis Seringai.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi Seringai terkait penyebab kematian Ricky Siahaan.

Ricky pergi setelah menyelesaikan hingga tuntas tur Seringai, bertajuk “Wolves of East Asia Tour 2025”, yang dimulai pada 11 April dan berakhir pada 19 April lalu. Dalam rangkain tur itu, Ricky tampil secara penuh dari panggung ke panggung, menyambangi beberapa kota di Taiwan dan Jepang. Penampilan di Wildside, Tokyo pada 19 April, menjadi set penutup tur sekaligus menjadi panggung terakhir bagi Ricky.

Perjalanan di Dunia Musik
Ricky Siahaan gitaris kelahiran Tanjung Pandan, Belitung, 5 Mei 1976. Kiprah bermusiknya tercatat sejak tahun 1995, ketika membentuk band bernama Chapter 69 bersama Mahendra Desta dan Cliff Rompies yang di kemudian hari dikenal lewat Clubeighties. Sejak 1999, dia bergabung sebagai gitaris Stepforward, band hardcore asal Jakarta.

Barulah pada tahun 2002, lewat aktivitas bermusiknya bersama Stepforward, Ricky bertemu dengan Arian. Bersama-sama, mereka membentuk band Seringai, yang formasinya kemudian diperkuat oleh Edy Khemod dan Sammy Bramantyo.

Dalam entitas Seringai, Ricky menemukan jalan bermusik yang diinginkannya, yaitu bermain di wilayah musik metal. Bersama band ini, Ricky melahirkan tiga album studio, yakni Serigala Militia (2007), Taring (2012), serta Seperti Api (2018). Salah satu lagu dari album yang terakhir, “Selamanya” meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia sebagai Karya Produksi Metal/Hardcore Terbaik.

Tak hanya membidani Seringai, Ricky juga salah satu orang di balik pembentukan band Deadsquad. Bersama Stevie Item dan Bonny Sidharta, dia membentuk Deadsquad pada 2006 silam. Namun Ricky kemudian memutuskan mundur dari band ini karena kesibukannya di luar grup, terutama di band Seringai.

Selain sebagai musisi, Ricky juga menjejakkan kaki di dunia jurnalistik, khususnya jurnalisme musik. Dia termasuk salah satu jurnalis di Rolling Stone Indonesia, sebelum majalah itu tutup pada 2017 silam. Belakangan, Ricky kembali ke dunia media dengan bergabung di Whiteboard Journal sebagai CEO.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar