30 Oktober 2024
11:28 WIB
Rhapsody, Koleksi Perayaan 30 Tahun Biasa
Merayakan 30 tahun, brand fesyen Biasa menghadirkan koleksi Rhapsody, yang memadukan kerajinan lokal dengan gaya minimalis Italia dan sentukan modern untuk menciptakan gaya yang unik.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Koleksi "Rhapsody" dari Biasa di ajang JFW 2025. Foto: Biasa
JAKARTA - Memadukan kerajinan lokal dengan gaya minimalis Italia dan sentuhan modern untuk menciptakan gaya yang unik, brand fesyen Biasa merayakan 30 tahun dengan menghadirkan koleksi "Rhapsody", di ajang Jakarta Fashion Week (JFW).
Koleksi ini menjadi sebuah karya yang bersifat episodik, tetapi terintegrasi dan mengalir bebas dalam struktur, yang menyajikan berbagai suasana hati, warna, dan nada suara yang sangat kontras, seperti kebebasan dalam bentuk dengan suasana inspirasi yang spontan dan penuh improvisasi.
"Mencerminkan esensi musikal dan puitis, 'Rhapsody' ditampilkan dalam tiga cerita yang saling berhubungan, yaitu 'Harmony', 'Nature', dan 'Sangka'. Setiap narasi dijalin dengan indah dan rumit untuk menghadirkan koleksi yang mengedepankan prinsip-prinsip dari Biasa," ucap direktur kreatif Biasa, Susanna Perini.
'Harmony' misalnya, menggunakan motif Saput Poleng dari Bali, yakni motif kotak-kotak suci yang melambangkan filosofi dualisme timbal balik, terang dan gelap, suka dan duka, baik dan jahat. Disajikan dalam warna hitam dan putih, warna-warna kontras ini merupakan simbol keseimbangan dan harmoni.
Koleksi tersebut menampilkan karya tangan yang rumit, seperti bordir dan applique hingga macrame dan sentuhan akhir yang dijahit dengan tangan. Dibuat dengan lapisan transparan dan jaring dari bahan katun organdi, linen, dan chiffon, siluet dari "Harmony" terlihat romantis, memikat, dan edgy, dalam balutan bustier, rok, celana, gaun, kaftan, hingga sarung.
Untuk "Nature", Biasa menginterpretasikan alam lewat warna indigo. Koleksi ini hadir guna merayakan komitmen jenama tersebut terhadap slow fashion dan praktik ramah lingkungan sebagai bagian penting dari visi dan filosofi mereka.
"Dengan menggunakan pewarna dan bahan alami, siluet oversized yang anggun dan nyaman dengan warna indigo tua yang dipadankan dengan gelang kayu besar, kalung rantai, dan fisherman sandal bermotif indigo sehingga memberikan looks yang menawan," Susanna menambahkan.
"Sangha" yang dalam bahasa Sansekerta berarti komunitas merepresentasikan keindahan komunitas yang didedikasikan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang sama, yaitu kesadaran, pengertian, penerimaan, cinta, dan harmoni. Ini terpatri melalui warna-warna bumi yang pekat pada siluet oversized yang berlapis, mulai dari indian red sampai nuansa oranye.
Melalui koleksi "Rhapsody" ini, Biasa berharap dapat memberikan inspirasi pada masyarakat sebuah pilihan busana yang terasa effortless, sederhana secara konseptual, tetapi rumit, ringan, dan berkarakter. Koleksi itu rencananya baru akan tersedia secara online dan offline pada 2025 mendatang.