20 November 2024
09:43 WIB
Revitalisasi KCBN Muarajambi Bawa Misi Penguatan Narasi Peradaban Indonesia
Penelitian-penelitian lanjutan atas situs Muarajambi akan mengungkap banyak narasi baru tentang tinggalan Kerajaan Sriwijaya tersebut.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
Menteri Kebudayaan Fadli Zon di KCBN Muarajambi, Jambi, Selasa (19/11). Dok. Kementerian Kebudayaan
JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi sebagai proyek penting bagi kebudayaan. Kawasan percandian seluas 3.981 hektare tersebut dianggap situs yang kaya akan narasi sejarah peradaban nusantara.
Oleh karena itu, Fadli menekankan revitalisasi kawasan tersebut tetap harus mengedepankan penggalian narasi sejarah. Menurutnya, masih banyak cerita yang belum tergali dari kompleks percandian yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-7 itu.
Fadli membayangkan, penelitian-penelitian lanjutan atas situs Muarajambi akan mengungkap banyak narasi baru tentang tinggalan Kerajaan Sriwijaya tersebut.
“Ini salah satu proyek kebudayaan yang penting karena disini ditemukan kurang lebih sekitar 115 struktur candi. Dan mungkin dengan penelitian-penelitian lanjutan, mungkin bisa ditemukan lagi peradaban-peradaban sebelumnya," ungkap Fadli Zon dalam keterangan resmi, Rabu (20/11).
Fadli mengatakan bahwa secara umum, revitalisasi KCBN Muarajambi melibatkan penataan lingkungan dan pemugaran kawasan. Proses itu dijalankan dengan pendekatan yang sesuai kaidah pemugaran cagar budaya, mengutamakan keaslian struktur, dan menggali narasi sejarah yang mendalam.
Fadli memberi penekanan lebih dalam hal penggalian narasi sejarah, karena dia melihat situs tersebut berpotensi mengungkap jejak kebesaran leluhur Indonesia di masa lalu.
Diketahui, Fadli sendiri punya teori tentang sejarah peradaban Indonesia. Menteri yang juga memegang gelar doktor ilmu sejarah itu kerap kali melempar teori tentang Indonesia sebagai muasal peradaban dunia. Maka KCBN Muarajambi dalam hal ini dipandang sebagai salah satu pintu untuk membuktikan itu.
“KCBN Muarajambi ini adalah kompleks ilmu pengetahuan, narasi yang saya kira perlu kita gali lebih dalam, bahwa kita justru yang mengembangkan peradaban dari sini ke luar,” terang Fadli.
“Saya kira kalau kita bisa menggali informasi dan juga menjaga melestarikan cagar budaya yang kita miliki, kita dapat mengetahui hal-hal yang mungkin belum kita ketahui selama ini,” imbuhnya.
Menbud Fadli Zon sebelumnya meninjau langsung perkembangan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi pada Selasa (19/11). Dalam kunjungan tersebut, Fadli mengitari Candi Kotomahligai dan Candi Kedaton, serta meninjau pembangunan museum Dharmakirti yang berada di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi.