Reputasi Merek Jadi Acuan Konsumen Memilih Produk

JAKARTA - Reputasi merek menjadi acuan kepercayaan konsumen dalam memilih produk yang mereka gunakan sehari-hari. Misalnya untuk rambut yang sering disebut sebagai mahkota, sehingga perawatannya tak bisa dianggap sepele. 

Namun, merawat rambut bukan hanya soal memilih produk yang wangi atau praktis, melainkan tentang keyakinan terhadap kualitas dan konsistensi merek di baliknya. Kepercayaan itu tumbuh dari pengalaman pribadi, kesesuaian hasil dengan janji produk, hingga rekomendasi dari orang lain. 

Tren ini sejalan dengan survei global YouGov’s Most Recommended Brands yang setiap tahun merangkum merek-merek paling direkomendasikan oleh konsumen. Di Indonesia, salah satu merek perawatan rambut lokal mencuri perhatian lewat capaian membanggakan, Ellips produk, lokal dari Kino Indonesia.

Mereka berhasil menempati posisi teratas dalam kategori "#1 Most-Improved Brands" pada YouGov’s Most Recommended Brands 2025 di Indonesia. Lonjakan ini terlihat dari skor rekomendasi positif yang naik 6,9 poin persentase, dari 63,5% pada 2024 menjadi 70,4% pada 2025. 

Menurut laporan YouGov BrandIndex, kenaikan tersebut mencerminkan semakin tingginya tingkat kepuasan sekaligus loyalitas konsumen. Rekomendasi dari mulut ke mulut masih menjadi tolok ukur kuat dalam menentukan, apakah sebuah produk dianggap layak dipakai dan dipercaya. 

Terlebih, sepanjang 2024, aktif menjangkau konsumen muda lewat berbagai kampanye di kota-kota besar Indonesia. Aktivitasnya beragam, mulai dari pembagian sampel di ruang publik, partisipasi dalam beauty fair, hingga pembentukan komunitas yang memungkinkan interaksi lebih dekat dengan generasi muda.

Strategi ini membuat konsumen tidak hanya mengenal produk serta merasakan pengalaman merek secara langsung.

"Kualitas konsisten, pengalaman relevan, dan interaksi yang bermakna dengan konsumen adalah kunci membangun kepercayaan jangka panjang," ujar Head of Marketing Home and Personal Care Kino, Lidwina Natalia.

YouGov Recommend Rankings disusun berdasarkan lebih dari satu juta survei di 28 negara, termasuk Indonesia. Untuk masuk dalam kategori “Most Improved”, sebuah merek harus menunjukkan peningkatan skor dari tahun ke tahun dengan periode pemantauan minimal 548 hari.

Di Indonesia, survei ini melibatkan lebih dari 170.000 responden dengan latar belakang geografis, demografis, dan sosial ekonomi yang beragam. Hasilnya, mereka menjadi salah satu merek lokal yang menonjol di tengah dominasi merek global, terutama di sektor hair care yang terus berkembang.