c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

07 November 2024

11:31 WIB

Reog, Kebaya Dan Kolintang Didaftarkan Ke UNESCO

Sebagai upaya untuk terus memperluas pengakuan dunia terhadap warisan budaya Indonesia, pemerintah budaya dan seni tradisional ke UNESCO, untuk kali ini Reog Ponorogo, Kebaya dan Kolintang. 

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Reog, Kebaya Dan Kolintang Didaftarkan Ke UNESCO</p>
<p>Reog, Kebaya Dan Kolintang Didaftarkan Ke UNESCO</p>

Sejumlah penari Reog Ponorogo tampil di kawasan wisata Telaga Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Siswowidodo

JAKARTA - Tiga kebudayaan tradisional Indonesia akan didaftarkan ke UNESCO pada Desember mendatang, yakni Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang dari Sulawesi Utara. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperluas pengakuan dunia terhadap warisan budaya Indonesia, khususnya melalui program pengakuan UNESCO.

"Beberapa program yang mencerminkan pilar kebijakan itu, warisan budaya dunia, program ini berfokus pada konservasi situs warisan budaya, pengakuan UNESCO, dan advokasi internasional. Memang kita ingin meningkatkan pengakuan UNESCO atau registrasi di UNESCO ini lebih banyak lagi," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/11).

Indonesia diketahui memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dengan sekitar dua ribu elemen budaya yang telah diidentifikasi di tingkat nasional sebagai Intangible Cultural Heritage atau warisan tak benda. Namun, saat ini Indonesia baru memiliki sekitar 13 elemen budaya yang terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Fadli Zon menyampaikan pentingnya upaya untuk meningkatkan jumlah tersebut, mengingat kekayaan budaya Indonesia yang luar biasa dan tak tertandingi di dunia. Menurut dia potensi budaya Indonesia sangat besar, dan hal ini harus dioptimalkan agar lebih banyak warisan budaya lokal mendapat pengakuan internasional.

Selain pengakuan UNESCO, dirinya menegaskan komitmen pemerintah dalam melestarikan tradisi lokal dan mendorong keterlibatan komunitas lokal dalam konservasi kebudayaan.

"Ini yang saya kira ingin kita tingkatkan, bagaimana kehadiran warisan budaya dunia kita yang begitu kaya, dan memang kekayaan budaya kita ini saya kira tidak ada bandingannya di dunia lain, di negara-negara lain, ini yang ingin kita optimalkan. Kemudian revitalisasi tradisi lokal, melestarikan seni bahasa kearifan lokal yang mulai memudar dan melibatkan komunitas lokal dalam kegiatan pelestarian," ungkapnya, seperti dilansir dari Antara

Menyadari perkembangan zaman, ia juga menyoroti pentingnya budaya digital dan ekonomi budaya dalam mempromosikan warisan Indonesia di kancah internasional, seperti melalui film, animasi, dan video gim berbasis budaya. Hal tersebut, menurut Fadli, akan membantu mempercepat pertumbuhan industri kreatif yang berakar pada budaya lokal.

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Komisi X DPR RI, menurutnya sangat krusial untuk merealisasikan visi pelestarian dan pengembangan kebudayaan Indonesia secara menyeluruh dan berkesinambungan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar