14 November 2025
10:49 WIB
Rekomendasi Oleh-Oleh Umrah Dan Haji Anti Mainstream
Tak hanya kurma atau air zamzam, ada banyak pilihan oleh-oleh unik yang bisa dibawa pulang dari Tanah Suci, misalnya minyak gaharu, susu unta hingga kopi Arab.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Andesta Herli Wijaya
Kopi Arab Qahwa dengan kurma Medjool segar. Shutterstock/Santhosh Varghese.
JAKARTA - Sepulang dari Tanah Suci, membawa oleh-oleh sudah menjadi tradisi yang tidak terpisahkan dari perjalanan ibadah umrah maupun haji masyarakat. Mulai dari kurma, air zamzam, sajadah, hingga kacang-kacangan.
Sebenarnya, selain itu ada banyak pilihan oleh-oleh unik dan anti mainstream yang bisa dibawa pulang untuk keluarga dan sahabat loh. Tidak hanya bernilai simbolis, oleh-oleh ini bisa memberikan pengalaman spiritual dan budaya yang dirasakan selama berada di Mekkah dan Madinah.
Apa sajakah? Berikut rekomendasi oleh-oleh umrah dan haji anti mainstream yang dijamin berkesan.
Minyak Gaharu
Minyak gaharu atau minyak oil berasal dari kayu pohon gaharu yang mengeluarkan resin harum saat terinfeksi jamur alami. Minyak gaharu sendiri sudah digunakan dalam budaya Arab sejak ribuan tahun lalu.
Aroma minyak gaharu tidak hanya wangi, tetapi identik dengan kemewahan lembut dan kesucian hati. Satu tetesnya saja bahkan bisa bertahan selama lebih dari 24 jam. Maka itu, harganya pun cenderung lebih mahal dibandingkan minyak lainnya.
Mamoul
Mamoul atau ma'amoul adalah kue tradisional Arab yang terbuat dari campuran semolina atau tepung terigu yang diisi kurma, pistachio, walnut, dan madu yang dipanggang. Kue ini sangat populer di Madinah dan melambangkan kebahagiaan dan kehangatan setelah beribadah.
Berbeda dengan kue lain, mamoul mempunyai tekstur yang lembut dan aroma mawar atau kayu manis yang khas dengan bentuk yang cantik. Selain itu, hidangan ini pun tahan lama dan praktis dibawa sehingga menjadi oleh-oleh umrah dan haji anti mainstream yang tepat.
Keffiyeh
Keffiyeh atau yang dikenal juga dengan nama shemagh atau ghutra merupakan syal kain tradisional Timur Tengah bermotif kotak-kotak yang dikenakan di kepala atau leher oleh pria dan wanita. Keffiyeh dikenakan sebagai pelindung diri dari panas, pasir, dan angin gurun.
Memiliki nilai sejarah dan mode yang tinggi, keffiyeh dapat menjadi fashion statement yang tetap sopan dan elegan, dan melambangkan solidaritas, kekuatan, dan kebanggaan budaya Timur Tengah. Keunikan lainnya adalah keffiyeh bisa menjadi oleh-oleh anti mainstream yang universal, karena cocok untuk pria dan wanita, remaja maupun dewasa.
Susu Unta
Susu unta adalah minuman yang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan orang Arab selama ribuan tahun. Susu unta sendiri diketahui bernutrisi tinggi dan baik untuk kesehatan saluran cerna dan daya tahan tubuh.
Susu unta bahkan aman bagi mereka yang alergi susu sapi karena komposisi yang ada di dalamnya berbeda. Untuk membawa pulang susu unta ke tanah air memang menjadi tantangan karena khawatir akan basi, tetapi jamaah bisa memilih susu unta bubuk sebagai oleh-oleh anti mainstream.
Produk susu unta bubuk lebih aman untuk perjalanan jauh dan memiliki tanggal kedaluwarsa yang lebih panjang.
Kopi Arab
Berbeda dengan kopi kebanyakan, kopi Arab merupakan cara unik orang Arab menikmati kopi. Qahwa Arabiyah diseduh bukan untuk mengejar kafein, tetapi sebagai simbol kehangatan, kehormatan, dan koneksi sosial.
Kopi Arab memiliki warna yang tidak sehitam espresso, malah keemasan atau cokelat muda karena bijinya disangrai ringan. Rasanya pun lebih lembut dan sedikit asam dengan wangi rempah, seperti kapulaga, saffron, dan cengkeh.
Saat ini pun telah banyak kopi Arab yang dalam kemasan sachet sehingga sangat cocok dijadikan oleh-oleh umrah dan haji yang anti mainstream.
Itulah rekomendasi oleh-oleh umrah dan haji anti mainstream yang dijamin berkesan. Meskipun oleh-oleh bukan suatu kewajiban dalam melakukan perjalanan umrah dan haji, tetapi itu juga menjadi salah satu cara untuk bercerita pengalaman saat bepergian. Selamat mencoba!