c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

21 September 2024

16:53 WIB

Rekam Jejak Menara Syahbandar, Pemantau Kapal Belanda Tempo Dulu

Menara Syahbandar berperan dalam memantau kapal yang keluar-masuk Kota Batavia sejak 1839.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

<p>Rekam Jejak Menara Syahbandar, Pemantau Kapal Belanda Tempo Dulu</p>
<p>Rekam Jejak Menara Syahbandar, Pemantau Kapal Belanda Tempo Dulu</p>

Menara Syahbandar di kawasan Kota Tua Jakarta. Wikimedia/Herusutimbul

JAKARTA - Di masa lalu pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia (kini Jakarta) menjadi pusat perdagangan dan keluar masuknya kapal-kapal pengangkut komoditas dagang. Adapun segala aktivitas kapal tersebut dipantau melalui sebuah menara yang saat ini menjadi salah satu bangunan bersejarah di kawasan Kota Tua Jakarta, yakni Menara Syahbandar.

Dibangun pada tahun 1839, selain sebagai menara pemantau bangunan ini juga berfungsi sebagai kantor pabean atau tempat mengumpulkan pajak dari barang-barang yang dibongkar di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Menurut catatan sejarah, dulunya pada bagian pintu besi di bawah Menara Syahbandar terdapat sebuah jalan masuk ke dalam lorong bawah tanah menuju Benteng Frederik Hendrik, yang menjadi saksi bisu gerakan perkubuan Belanda.

Kemudian Benteng Frederik Hendrik yang dirobohkan, saat ini diketahui menjadi lokasi berdirinya Masjid Istiqlal.

Memiliki ketinggian sekitar 12 meter dengan luas bangunan sekitar 4 x 8 meter, menara yang saat ini masih berdiri dan sudah menginjak usia 185 tahun tersebut rupanya mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, di mana bangunan mengalami kemiringan secara perlahan.

Tak heran, jika bersamaan dengan itu Menara Syahbandar di masa kini juga kerap dijuluki dengan sebutan 'menara miring'. Tak hanya itu, lokasinya yang juga berdekatan dengan pelabuhan membuat menara ini kerap bergetar ketika sering dilewati kendaraan berat, sehingga oleh masyarakat sekitar sering disebut juga sebagai ‘menara goyang’.

Menara Syahbandar mulai kehilangan fungsinya setelah dibangun Menara Tanjung Priok pada tahun 1986. Terlebih ketika mulai berganti saat masa pendudukan Jepang, di mana kawasan sekitar menara mulai digunakan sebagai gudang penyimpanan logistik, dan beralih menjadi kantor pos Kepolisian Penjaringan pasca kemerdekaan di tahun 1950-an.

Mendapat upaya revitalisasi pada tahun 2007 oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, kini Menara Syahbandar menjadi salah satu bangunan bersejarah yang menjadi daya trik di kawasan wisata Kota Tua.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar