c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

KULTURA

12 Juni 2021

15:29 WIB

Reaktivasi Pariwisata Bali, Ini Strategi Kemenparekraf

Setelah sektor pariwisata Bali berkontribusi sebesar 54% terhadap perekonomian Bali tahun 2019, pandemi membuat pertumbuhan ekonomi Bali minus sampai 9,3% secara kumulatif.

Penulis: Dwi Herlambang

Editor: Yanurisa Ananta

Reaktivasi Pariwisata Bali, Ini Strategi Kemenparekraf
Reaktivasi Pariwisata Bali, Ini Strategi Kemenparekraf
Dua anak turis menikmati suasana saat mengunjungi di Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (9/6 /2021). ANTARAFOTO/Nyoman Hendra Wibowo
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mereaktivasi sektor pariwisata di provinsi Bali. Pasalnya, setelah sektor pariwisata Bali berkontribusi sebesar 54% terhadap perekonomian Bali tahun 2019, pandemi membuat pertumbuhan ekonomi Bali minus sampai 9,3% secara kumulatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memaparkan setidaknya ada tiga strategi agar sektor paiwisata Bali kembali cemerlang. Pertama, percepatan program vaksinasi bagi masyarakat Bali. Ditargetkan 70% penduduk Bali atau sebanyak tiga juta orang dari 4,3 juta penduduk bisa mendapat vaksinasi.

“Kami terus menyiapkan pemulihan pariwisata di Bali. Kami melihat dari penanganan covid-19 sudah jauh lebih baik, dan vaksinasi ini kami apresiasi, bahwa Bali sebagai provinsi yang mendapatkan persentase vaksinasi tertinggi dari targeted group. Dan sesuai dengan arahan Presiden, vaksinasi itu harus sudah diselesaikan pada Juli ini,” kata Sandi di hadapan Gubernur Bali I Wayan Koster, Sabtu (12/6).

Selain itu, Sandi mengatakan akan memperketat protokol kesehatan.  Kemenparekraf telah menginisiasi gerakan BISA di destinasi wisata yang ada di Bali dan juga daerah lainnya yang ada di Indonesia. Kemudian, sertifikasi CHSE yang jumlahnya akan terus ditingkatkan.

“Jadi dari segi jumlah destinasi wisata, hotel dan restoran yang bersertifikasi, Bali yang tertinggi dari segi kepatuhannya terhadap CHSE. Mulai bulan Juli, kita akan memulai program CHSE dan Bali kita targetkan dua kali lipat dari tahun lalu, menjadi 1.200 destinasi wisata, hotel, dan restoran yang akan tersertifikasi CHSE,”ujarnya.

Terakhir, melalui program untuk jangka menengah panjang. Rencana jangka menengah dan panjang tersebut, meliputi perbaikan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara, menyiapkan fasilitas pariwisata seperti kegiatan MICE, dan lainnya.

Di samping itu, juga ada program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang dianggarkan sebesar Rp60 miliar dan pendaftarannya sudah resmi dibuka. Kemudian, program Dana Hibah Pariwisata yang tahun ini akan diperluas dan diperbesar jumlahnya menjadi Rp3,7 triliun.

Ada pula dukungan terhadap penyelenggaraan kegiatan seperti Arabian Travel Market (ATM) Dubai 2021, dan Bali & Beyond Travel Fair 2021 yang berlangsung di Nusa Dua mulai 8 – 12 Juni 2021. 

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER