11 Juli 2025
21:00 WIB
Rawan Diretas, Ini Tips Lindungi Perangkat Smart Home
Membayangkan barang-barang rumah tangga setiap hari bisa berbagi data pribadi, mendengar, atau bahkan mengawasi Anda, itu menakutkan. Namun tak perlu khawatir jika tahu tips keamanannya.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Andesta Herli Wijaya
Seseorang sedang mengoperasikan perangkat pintar untuk mengendalikan rumah. Shutterstock/RossHelen.
JAKARTA - Sistem rumah pintar atau smart home mengintegrasikan berbagai perangkat, menciptakan lingkungan "hidup", memungkinkan interaksi yang lancar antara gawai dan pengguna. Biasanya, sistem ini memiliki hub atau pengontrol pusat, yang bertindak sebagai otak dari rumah pintar.
Sistem rumah pintar dapat mencakup berbagai macam perangkat dan peralatan seperti kamera, sensor, aktuator, dan beberapa gawai rumah tangga seperti kulkas, pemanggang roti, mesin cuci, hingga penyedot debu. Perangkat-perangkat ini terhubung satu sama lain dan sistem lainnya melalui internet.
Kenyamanan dan kemudahan penggunaan merupakan keunggulan utama sistem rumah pintar. Pengguna dapat mengatur waktu tertentu agar perangkat dapat melakukan tindakan, misalnya menyalakan lampu saat matahari terbenam. Perangkat juga dapat diprogram untuk merespons peristiwa tertentu, seperti menyalakan termostat saat pengguna tiba di rumah.
Terlepas dari keunggulan yang ditawarkan sistem rumah pintar, kelemahannya adalah koneksi internet. Konektivitas semua perangkat ke jaringan Wi-Fi lokal serta kebutuhan untuk masuk ke akun pribadi membuat gawai pintar rentan terhadap peretasan.
Sudah ada contoh ketika penyerang mendapatkan akses tidak sah ke robot penyedot debu Ecovacs untuk memata-matai pemiliknya dan mengganggu mereka dengan mengeluarkan suara keras dan gerakan yang tidak terkendali. Bahkan sistem kasur yang terhubung internet secara teori dapat dengan mudah diretas, sehingga gawai tersebut berpotensi tidak aman untuk digunakan.
Membayangkan barang-barang rumah tangga biasa setiap hari berpotensi berbagi data pribadi, mendengar, atau bahkan mengawasi Anda, memang terdengar menakutkan. Namun, Anda tidak perlu panik dan membuang perangkat kesayangan tersebut.
Meskipun kasus serangan perangkat rumah pintar masih jarang, aturan keamanan dasar sangat penting untuk menikmati manfaat teknologi pintar dengan aman, mencegah peretas menggunakannya untuk menyerang Anda.
Berikut beberapa tips keamanan yang perlu diperhatikan, merujuk Kaspersky;
Amankan Jaringan Wi-Fi
Sangat disarankan untuk mengubah kata sandi sistem bawaan banyak router Wi-Fi ke kata sandi yang lebih kompleks dan aman. Setelah itu, jangan abaikan pentingya pemantauan.
Waspadai aktivitas mencurigakan di jaringan lokal Anda atau pertimbangkan untuk menggunakan alat pemantauan khusus, termasuk Kaspersky Wi-Fi Security Check. Alat ini mampu memberi tahu Anda jika pengaturan keamanan Wi-Fi lemah atau jika ada port terbuka yang memungkinkan akses tidak sah keperangkat Wi-Fi atau rumah pintar Anda.
Pilihan lainnya, gunakan Smart Home Monitor, alat yang akan memberi tahu ketika ada perangkat baru yang bergabung dengan jaringan Wi-Fi sehingga Anda dapat memutusnya.
Baca juga: Tren Adopsi GenAI di Industri Dibarengi Tantangan Serius Soal Keamanan
Lacak Aktivitas Perangkat
Perilaku perangkat yang tidak biasa mungkin merupakan sinyal bahwa seseorang memiliki akses ke perangkat tersebut. Jika melihat aktivitas mencurigakan, disarankan untuk mengubah kata sandi akun (jika Anda masuk ke perangkat) dan memeriksa lalu lintas jaringan lokal Anda.
Tinjau Pengaturan Secara Berkala
Lebih sedikit lebih baik. Nonaktifkan fitur atau layanan yang tidak perlu di perangkat yang dapat membahayakan privasi atau keamanan Anda. Misalnya, Anda dapat menonaktifkan akses ke kamera dan mikrofon perangkat jika tidak sedang menggunakan fungsi-fungsi tersebut.
Buatlah Pilihan Rasional
Prospek menggunakan perangkat pintar sebanyak mungkin memang tampak sangat menggoda, tetapi ingatlah bahwa setiap gawai baru meningkatkan potensi risiko terhadap keamanan Anda. Jadi, pilihlah dengan cermat dan pilihlah produsen yang secara bertanggung jawab menerapkan konsep secure by design.