c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

23 September 2022

09:26 WIB

Ratusan Pegiat Kebudayaan Ikuti Lokakarya Dana Indonesiana

Pemanfaatan dana Indonesiana tak sebatas untuk kegiatan-kegiatan budaya, tapi juga bisa untuk penguatan lembaga.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

Ratusan Pegiat Kebudayaan Ikuti Lokakarya Dana Indonesiana
Ratusan Pegiat Kebudayaan Ikuti Lokakarya Dana Indonesiana
Penari komunitas Lima Gunung menampilkan Tari Topeng Ireng saat pembukaan Indonesia Bertutur 2022 di Taman Lumbini Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Antara foto

JAKARTA - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kembdikbudristek menghelat lokakarya bagi para pelaku kebudayaan. Sebanyak 311 pelaku budaya yang hadir dari berbagai daerah adalah calon penerima Dana Indonesiana, dana abadi kebudayaan yang telah diluncurkan pemerintah.

Lokakarya Dana Indonesiana 2022 mengusung tema Kearifan Lokal (Sandang, Pangan, dan Papan) untuk Kekinian dan Masa Depan. Tema ini menggambarkan tiga pondasi utama yang menjadi landasan untuk bermasyarakat dan berinteraksi dengan alam dan manusia.

Dari lokakarya ini, diharapkan para pelaku kebudayaan yang terlibat dapat membaca dan memahami dengan jelas semangat dari kehadiran dana Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, Dana Indonesiana atau dana abadi diberikan pemerintah untuk membantu para budayawan berkembang. Dengan begitu, mereka dapat bergiat secara lebih aktif, meraih prestasi serta menyalurkan ekspresi kebudayaan.

“Dana Indonesiana sebagai dana abadi kebudayaan adalah bukti bahwa pemerintah hadir dan bergerak bersama masyarakat untuk dapat menjadi wadah penyedian ruang keragaman ekspresi dan mendorong interaksi budaya dan inisiatif-inisiatif baru dalam upaya pemajuan kebudayaan Indonesia sesuai UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," ungkap Hilmar, dikutip dari siaran pers, Kamis (22/9).

Melalui Ditjen Kebudayaan, lanjutnya, tahun ini Dana Indonesiana telah menjaring 311 calon penerima manfaat yang terdiri dari perseorangan, komunitas, organisasi hingga lembaga kebudayaan. Para calon penerima tersebut selanjutnya masih akan diseleksi berdasarkan pengajuan program yang disampaikan ke Kemdikbudristek.

Hilmar memastikan bahwa dana abadi kini sudah dapat digunakan untuk mendukung kegiatan kebudayaan di tanah air. Dana Indonesiana tersebut diharapkan menjadi pendukung terkait terciptanya karya-karya kreatif serta inovatif kebudayaan di Indonesia. 

Dukungan untuk pelaku kebudayaan lewat Dana Indonesia ini tidak hanya terbatas pada kegiatan produksi. Lebih luas lagi, dana ini juga bisa disalurkan bagi kegiatan-kegiatan lainnya dalam bidang penguatan lembaga.

Pemanfaatan Dana Indonesiana tidak dirancang hanya oleh pemerintah, melainkan melibatkan pemangku kepentingan pada sektor kebudayaan. Di belakang layar, penyelenggaraan ini turut dikurasi oleh dewan pengarah program, serta komite seleksi substansi dengan unsur ahli di bidang kebudayaan, seniman, dan penggerak masyarakat bidang kebudayaan.

Untuk diketahui, Dana Indonesiana disebut dana abadi, di mana dana pokok tidak akan dipergunakan untuk kebutuhan lain dan selamanya akan diinvestasikan khusus untuk bidang kebudayaan. Dana pokok tersebut akan terus ditambah dan diakumulasikan dari tahun ke tahun, dan hasil dari pengelolaan dana pokok tersebut akan dijadikan sumber pendanaan untuk berbagai kegiatan ekspresi budaya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar