26 April 2023
17:03 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Jerawat merupakan salah satu permasalahan kulit yang banyak dialami oleh orang. Bahkan, survei Beauty Trends 2021 oleh Jakpat menunjukkan kalau 46% masyarakat Indonesia masih memiliki masalah kulit berjerawat.
Jerawat sendiri umumnya disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari terjadinya penumpukan minyak pada wajah, pori-pori yang tersumbat, produksi minyak berlebih, hingga gaya hidup sehari-hari.
Bagi sebagian besar orang, memiliki jerawat sangat meresahkan. Sebab selain mengganggu penampilan, jerawat juga dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Akibatnya tidak sedikit yang berusaha menghilangkan jerawat bahkan dengan cara yang tidak tepat.
Ada banyak mitos-mitos terkait menghilangkan jerawat yang beredar di masyarakat. Tidak hanya kurang tepat, sejumlah mitos ini juga memberikan efek yang kurang bagus pada kulit. Apa sajakah itu? Berikut mitos kurang tepat untuk menghilangkan jerawat.
Menempelkan bawang putih
Menempelkan bawang putih ke jerawat adalah salah satu mitos untuk menghilangkan jerawat yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat. Penyebabnya karena bawang putih memiliki agen antibakteri yang sangat bagus untuk jerawat.
Meski begitu, menempelkannya langsung ke jerawat tidaklah dianjurkan karena dapat membuat iritasi pada kulit dan jerawat bertambah parah. Penyebabnya adalah adanya komponen pada bawang putih yang terlalu kuat sehingga tidak bisa diaplikasikan langsung ke kulit, terlebih menempelkannya di jerawat.
Menggunakan pasta gigi
Mitos lainnya yang beredar di masyarakat untuk menghilangkan jerawat adalah menggunakan pasta gigi. Hal ini sangatlah tidak tepat. Itu karena kandungan pasta gigi seperti glycerin, sorbitol, calcium carbonate, dan SLS justru dapat membuat iritasi pada wajah.
Kandungan-kandungan tersebut juga terlalu keras untuk kulit. Sehingga bukannya jerawat sembuh, jerawat malah bisa makin parah dan membuat kulit semakin kering. Yang paling menyebalkan, jerawat yang timbul dapat bertahan lebih lama dari seharusnya.
Masker putih telur
Putih telur memang diketahui mengandung anti bakteri sehingga sangat bagus untuk jerawat, khususnya jerawat yang disebabkan oleh bakteri. Belum lagi, putih telur juga membantu penyembuhan luka. Hal ini tentunya mendorong masyarakat untuk mengaplikasikan telur putih sebagai masker guna mengatasi permasalahan jerawat di wajah.
Sayangnya, meski baik untuk kulit tetapi hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebut efektivitas putih telur untuk mengatasi jerawat. Belum lagi, bagi sebagian orang putih telur dapat meningkatkan peradangan pada jerawat.
Menggunakan darah haid
Mitos menghilangkan jerawat memakai darah haid sebenarnya telah ada sejak lama. Mitos ini diduga hadir karena adanya perawatan kulit yang menggunakan platelet-rich plasma (PRP) yang ada di darah.
Sayangnya PRP tidaklah murah sehingga hadirlah 'alternatif' lain, yakni menggunakan darah haid. Sayangnya, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan darah haid dapat membantu menghilangkan jerawat di wajah.
Sebaliknya, mengaplikasikan darah haid ke wajah dapat menimbulkan breakout pada wajah. Itu karena darah haid mengandung banyak bakteri.
Itulah sejumlah mitos yang kurang tepat yang beredar di masyarakat untuk menghilangkan jerawat. Sebenarnya permasalahan jerawat bisa diatasi melalui perawatan kulit dasar sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan jenis kulit yang dimiliki.
Jika jerawat yang dimiliki cukup parah, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.