JAKARTA - Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling praktis dan paling mudah diperoleh karena tidak membutuhkan resep dokter untuk mendapatkannya. Tidak hanya mampu mencegah terjadinya kehamilan, kondom juga efektif mencegah penularan infeksi menular seksual.
Sayangnya, meskipun begitu masih banyak orang yang salah dalam memakai kondom. Akibatnya kondom yang dimiliki dan gunakan itu pun mengalami penurunan kualitas dan efektivitas.
Dari sana, fungsinya dalam memproteksi tubuh dari risiko kehamilan dan infeksi berkurang. Hal tersebut diungkapkan oleh konselor dan sex educator Tiga Generasi Febrizky Yahya. Dia bercerita, sering kali menemukan orang-orang menggunakan lubrikan dengan bahan dasar minyak saat memakai kondom agar lebih mudah melakukan penetrasi. Padahal, itu tidaklah tepat.
"Jangan menggunakan lubrikan yang oil based, seperti baby oil, olive oil, vaseline, body lotion gitu. Kondom itu hanya bisa dipakai dengan lubrikan yang water based atau bahan dasar air. Alasannya karena oil based bisa menurunkan kualitas kondom dan berpotensi robek," kata Febri saat dalam acara peluncuran Okamoto 0.03 Real Fit di Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain itu, dia juga menemukan banyak orang salah dalam menyimpan kondom. Mulai dari diletakkan begitu saja di dashboard mobil, di saku baju, saku celana, ataupun dalam dompet. Walaupun terdengar sepele, tetapi penyimpanan kondom ternyata berpengaruh besar pada kualitasnya.
"Ada yang taruh di dashboard mobil, jangan dilakukan. Kondom jangan ditaruh di tempat yang panas atau hangat karena bisa menurunkan efektivitasnya. Begitupun di tempat-tempat yang berpotensi gesekan tinggi, seperti kantong celana atau di dalam dompet karena nanti bisa robek," Febri menimpali.
Hindari pula memakai kondom hanya saat ingin ejakulasi, khususnya bagi mereka yang menunda kehamilan. Alasannya sebelum ejakulasi telah keluar cairan pre-ejakulasi dan pada cairan itu juga terdapat sel sperma sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Maka dari itu, pastikan telah memakai kondom sejak ereksi sebelum penis melakukan penetrasi ke vagina.
Dengan begitu, risiko terjadinya kehamilan dan infeksi menular seksual bisa dicegah menggunakan kondom.