07 November 2024
20:19 WIB
Pusbatara Run, Ajang Lari Dorong Kepedulian Lingkungan
Pusbatara Run 2024 akan mendorong konsep eco-friendly dengan komitmen kuat untuk meminimalkan sampah.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Rendi Widodo
Pusbatara Run. Dok. Kemenpar
JAKARTA - Bertambah satu lagi agenda yang dapat diikuti oleh para pegiat olahraga lari di Jakarta pada salah satu akhir pekan di bulan November mendatang, yakni Pusbatara Run 2024, yang akan berlangsung di Aloha, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang pada Minggu (24/11) mendatang.
Sesuai namanya, event olahraga kali ini diinisiasi oleh Pusat Budaya Alam Nusantara (Pusbatara), sebuah destinasi wisata budaya di Legok, Kabupaten Tangerang, Banten.
Menariknya, pelaksanaan Pusbatara Run 2024 sebagai akan mengajak peserta berdonasi untuk pembangunan Pusbatara serta mengampanyekan pesan mengenai pentingnya gaya hidup sehat dan kecintaan terhadap lingkungan.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu menerangkan, bahwa event ini akan mengedepankan konsep eco-friendly dengan komitmen kuat untuk meminimalkan sampah.
Adapun racepack nantinya akan terdiri dari produk-produk ramah lingkungan seperti Vegan Land Tempeh Chips dan botol minum Tumbler Tyeso yang dapat digunakan kembali.
"Semuanya dipilih dengan cermat untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," ujar Vinsensius dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, (5/11).
Sementara itu Sutrisno selaku Ketua Panitia Pusbatara Run 2024 menjelaskan, calon peserta dapat melakukan pendaftaran dengan membayar biaya sebesar Rp350.000 untuk kategori peserta lima kilometer dan Rp450.000 untuk kategori 10 kilometer.
Nantinya, peserta akan mendapatkan racepack eksklusif senilai kurang lebih Rp700.000 yang berisi Jersey Limited Edition Pusbatara, Tyeso Tumbler 600 ml, Medali Finisher, Vegan Land Tempeh Chips 50gr, Voucher Refreshment Rp150.000, String Bag, Running BIB, dan produk sponsor lainnya.
Ada pula doorprize senilai lebih dari Rp50.000.000 menanti peserta yang beruntung.
Sutrisno menuturkan, pihaknya mengajak masyarakat untuk mencintai dan belajar dari alam, karena alam selalu memberi manfaat bagi semua makhluk hidup tanpa meminta imbalan.
"Dengan menjalani budaya baru ini, kita bisa hidup bersama secara sehat, baik secara fisik maupun mental. Bersama-sama, kita berlari menuju dunia yang bersatu, tanpa perbedaan, seperti alam yang hidup berdampingan, bukan berkompetisi,” pungkas Sutrisno.