c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

02 Januari 2024

10:27 WIB

Pulau Nirup, Contoh Purwarupa Destinasi Wisata Hijau

Mengedepankan aspek-aspek keberlanjutan, pengelolaan sumber daya air jadi hal utama yang disorot dari Pulau Nirup di Batam.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

Pulau Nirup, Contoh Purwarupa Destinasi Wisata Hijau
Pulau Nirup, Contoh Purwarupa Destinasi Wisata Hijau
Konsep hijau di sebuah resor di Pulau Nirup. Gmaps/Derek Quah

JAKARTA - Dalam bidang pariwisata, ada salah satu program yang saat ini sedang didorong pengembangannya dari segi keberlanjutan terhadap lingkungan yakni destinasi wisata hijau. Dari sederet destinasi yang sedang dikembangkan dengan konsep tersebut, salah satu yang menarik untuk dikenal adalah Pulau Nirup, yang berada di Kota Batam.
 
Pulau Nirup menjadi salah satu dari sekitar 164 pulau bagian dari Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Kepulauan Riau, yang secara khusus digarap sebagai destinasi wisata.
 
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahkan menyebut, bahwa pengembangan yang sedang dilakukan terhadap Pulau Nirup membuat destinasi tersebut saat ini berstatus sebagai prototipe destinasi hijau.
 
Daya tarik apa yang sebenarnya dimiliki Pulau Nirup?
 
‘Maldives’ dengan Lokasi Strategis
Dari segi titik lokasi, Pulau Nirup banyak disorot lantaran dianggap strategis, yakni hanya berjarak 8 mil atau sekitar 13 kilometer saja dari Pantai Sentosa, Singapura.
 
Memiliki luas area mencapai 41.700 meter persegi, Pulau Nirup memiliki nilai jual dalam bentuk wisata bahari, di mana pengunjung yang datang dapat menemukan pengalaman wisata mewah dengan kombinasi wisata air.
 
Pulau Nirup juga memiliki banyak kelebihan seperti lingkungan yang asri, air yang jernih, gugusan terumbu karang yang indah, sehingga cocok dikunjungi oleh wisatawan pecinta kegiatan bawah air.
 
Dari segi akomodasi berupa penginapan, di pulau ini tersedia puluhan vila, hotel, dan resort dengan gaya uniknya masing-masing. Termasuk di antaranya pilihan fasilitas menginap di atas lautan, tepatnya pada bangunan resort yang terletak di antara pulau kecil dan terluar wilayah perbatasan.
 
Tak berhenti sampai di situ, bagian menariknya Pulau Nirup juga memiliki fasilitas memadai dalam hal akses untuk wisatawan baik lokal maupun mancanegara bermobilitas, lantaran di kawasan ini terdapat layanan keimigrasian dan bea cukai sendiri.
 
Selain itu, Pulau Nirup juga memiliki pelabuhan tersendiri yang akan menjadi tempat berlabuhnya kapal khusus pariwisata yang nantinya datang dari dua pelabuhan yakni Harbour Bay di Batam dan pelabuhan di negeri tetangga, Singapura. Tak sampai di situ, pelabuhan yang sama juga memiliki area khusus untuk pemberhentian yacht dengan kapasitas lebih dari 40 unit.
 
Karena itu, tak heran jika dengan fasilitas dan layanan yang ada, Pulau Nirup digadang-gadang akan menjadi ‘Maldives’ versi Kepulauan Riau dengan lokasi yang lebih strategis.
 
Pengelolaan Wisata Hijau
Kembali ke aspek wisata hijau, tidak hanya mengunggulkan fasilitas yang memanjakan wisatawan, Pulau Nirup juga menerapkan sejumlah infrastruktur dan pengelolaan yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan.
 
Misalnya, keberadaan PLTS yang secara total memiliki kapasitas 1 mega watt, di mana sebagian besar panelnya terpasang di atap seluruh bangunan Pulau Nirup, termasuk bangunan hotel dan penginapan serupa. Masih dalam proses pemasangan, PLTS di pulau ini diproyeksi akan beroperasi secara penuh pada bulan Maret 2024 mendatang.
 
Pengelolaan air di Pulau Nirup yang terpelihara dari hulu ke hilir, juga disorot sebagai salah satu modal keberlanjutan yang membuat pulau satu ini dilabeli destinasi hijau.
 
"Kita melihat prototipe destinasi hijau berkelanjutan karena yang tadi dilihat bahwa tidak ada satu tetes air yang tidak terkelola dengan baik. Kita juga melihat ekosistem pariwisata ini sangat dekat dengan Singapura,” ujar Menparekraf Sandiaga, saat mengunjungi Pulau Nirup di Batam, Kepulauan Riau, Senin (1/1).
 
Dalam tahap persiapan dan penggarapan final, Pulau Nirup diproyeksikan dibuka untuk kunjungan wisata umum secara penuh pada bulan Oktober 2024 mendatang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar