c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

12 November 2025

16:38 WIB

PT KAI Jajaki Penggunaan Lokomotif Bertenaga Baterai

Sebagai upaya modernisasi armada dan menekan emisi, PT KAI tengah melakukan penjajakan untuk peremajaan lokomotif bertenaga baterai. 

<p>PT KAI Jajaki Penggunaan Lokomotif Bertenaga Baterai</p>
<p>PT KAI Jajaki Penggunaan Lokomotif Bertenaga Baterai</p>

Warga menyaksikan tiga lokomotif di Depo Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/12/2023). Antara Foto/Didik Suhartono

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menjajaki penggunaan lokomotif bertenaga baterai. Hal ini sebagai bagian dari modernisasi armada dan upaya menekan emisi. 

"Kami berdiskusi dengan salah satu industri di China tentang bagaimana mereka dapat membantu kami melakukan peremajaan armada. Sebagian besar lokomotif kami masih menggunakan mesin diesel, dan kami ingin beralih ke sistem elektrifikasi atau kereta berbasis baterai," Direktur PT KAI, Bobby Rasyidin, di Beijing, Rabu (12/11).

Bobby mendampingi Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono, serta pejabat terkait lainnya dalam kunjungan kerja ke Beijing, Qingdao, dan beberapa kota di China untuk bertemu dengan Menteri Transportasi dan pelaku industri perkeretaapian.

"Kalau mobil listrik disebut EV (electric vehicle), maka kereta listrik ini disebut e-train. Teknologi ini bisa meningkatkan efisiensi layanan, menurunkan biaya operasional, mengurangi emisi, sekaligus memperkuat program hijau KAI,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Antara.

Ia menuturkan kereta bertenaga baterai dapat diterapkan untuk layanan antarkota maupun perkotaan, seperti KRL Jabodetabek.

"Dulu kereta listrik harus terhubung ke jaringan listrik di atas rel, tetapi kini dengan teknologi baterai, kereta bisa beroperasi mandiri. Di China, e-lokomotif seperti ini sudah banyak digunakan," jelasnya.

Bobby menambahkan,penggunaan lokomotif baterai akan menjadi lompatan besar dalam transformasi teknologi KAI. "Kami ke sini untuk mempelajari teknologi, skema pengoperasian, hingga integrasi antarmoda transportasi," katanya.

Namun, ia menegaskan, belum ada kesepakatan pembelian rangkaian baru dari China. "Pengadaan memang bagian dari modernisasi, tetapi belum dibahas secara spesifik. Fokus kami masih pada konversi lokomotif diesel ke tenaga listrik," ujarnya.

KAI saat ini memiliki ratusan lokomotif diesel berbagai tipe, termasuk CC202 dan CC205 untuk angkutan batu bara di Sumatera serta CC206 untuk barang dan penumpang di Jawa. Selain itu, KAI memesan 11 rangkaian KRL dari China; delapan telah beroperasi, sementara tiga lainnya masih menjalani uji kelaikan teknis sebelum beroperasi penuh.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar