c

Selamat

Kamis, 20 November 2025

KULTURA

14 Juli 2022

08:57 WIB

Protes Berbuntut Pembungkaman Tiga Sineas Iran

Tiga sineas yang "kencang" berteriak pada korupsi dan pemborosan pemerintah Iran ditangkap menyusul aksi protes rusntuhnya gedung metropol yang memakan 43 korban jiwa.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Protes Berbuntut Pembungkaman Tiga Sineas Iran
Protes Berbuntut Pembungkaman Tiga Sineas Iran
Jafar Panahi di Berlin Film Festival 2006. Wikimedia/Cesar

JAKARTA - Sutradara kenamaan Iran, Jafar Panahi ditangkap oleh pihak keamanan Iran karena keterlibatannya dalam protes terhadap pemerintah. 

Protes ini terkait runtuhnya gedung Metropol di Kota Abadan belum lama ini yang telah memicu serangkaian tuntutan publik terhadap pemerintahan di Iran.

Penangkapan Jafar menambah daftar tindakan pembungkaman di Iran. Panahi menjadi sutradara ketiga yang ditangkap dalam waktu sepekan terakhir, menyusul dua rekannya yang telah lebih dulu ditangkap, yaitu Mohammad Rasoulof dan Mostafa Aleahmad beberapa waktu lalu.

Panahi ditahan saat ia mengunjungi jaksa untuk mempertanyakan penangkapan atas dua sutradara lainnya yang juga memprotes runtuhnya gedung Metropol, dilansir dari The Guardian.

Panahi (62 tahun) adalah pemenang banyak penghargaan di festival internasional untuk film-film yang mengkritik Iran modern, termasuk hadiah utama di festival film Berlin untuk “Taxi” pada 2015, dan pemenang skenario terbaik di Cannes untuk film “3 Faces” pada 2018.

Dia sudah pernah ditangkap pada 2010 silam bersama Rasoulof, setelah protes anti-pemerintah. Keduanya dijatuhi hukuman enam tahun penjara, dan tidak diizinkan meninggalkan Iran.

Sebelumnya, kantor berita IRNA melaporkan bahwa Rasoulof dan Aleahmad ditangkap sehubungan dengan protes mereka berkaitan dengan kematian 43 orang pada tanggal 23 Mei, dalam peristiwa runtuhnya gedung Metropol. 

Dalam sebuah aksi demonstrasi, para sineas itu bersama publik menuntut agar pejabat yang tidak kompeten yang dianggap bertanggung jawab atas tragedi itu diadili dan dihukum.

Rasoulof juga memimpin perilisan surat terbuka yang menyerukan pasukan keamanan untuk meletakkan senjata mereka dalam menghadapi kemarahan publik atas peristiwa tersebut. Isu korupsi, pencurian, inefisiensi dan penindasan membayangi insiden runtuhnya Metropol. Setidaknya 70 pembuat film dan pekerja industri film Iran menandatangani seruan tersebut.

Di lain sisi, pihak berwenang Iran menuduh keduanya memiliki hubungan dengan kelompok oposisi yang berbasis di luar negeri dan berencana untuk merusak keamanan negara.

“Di tengah insiden memilukan di Metropol Abadan, (para pembuat film) terlibat dalam menghasut kerusuhan dan mengganggu keamanan psikologis masyarakat,” bunyi keterangan pemerintah, dilansir IRNA.

Runtuhnya Metropol menjadi tragedi bagi rakyat Iran, menjadi momentum publik untuk kembali menyoroti praktik konstruksi yang buruk, korupsi pemerintah dan kelalaian di Iran.

Rasoulof dan Panahi diketahui memiliki riwayat konfrontasi yang hebat dengan pemerintah. 

Pada 2011 silam, keduanya ditangkap karena syuting tanpa izin. Mereka menerima enam tahun penjara dan dilarang membuat film selama 20 tahun atas sejumlah tuduhan, termasuk di antaranya membuat propaganda terhadap sistem yang berkuasa. Hukuman itu kemudian dikurangi dengan banding menjadi satu tahun.

Pada tahun yang sama, film Rasoulof Goodbye memenangkan hadiah di Cannes. Sayang, sineas ini tidak diizinkan melakukan perjalanan ke Prancis untuk menerima penghargaan secara langsung.

Penangkapan tiga sutradara Iran kali ini telah memicu protes dari berbagai belahan dunia. Protes dan tuntutan pembebasan termasuk datang dari Cannes dan Festival  Film Berlin.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar