14 September 2024
10:39 WIB
Proses Panjang Baim Wong Garap Debut Horor "Lembayung"
Baim Wong menghabiskan satu tahun penuh untuk melakukan riset, menonton semua film horor lokal yang rilis untuk mempelajari berbagai kemungkinan eksplorasi cerita maupun sinematografi.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
Sesi konferensi pers film Lembayung di Epicentrum XXI, Jakarta, Jumat (13/9). Dok: Validnews/Andesta
JAKARTA - Baim Wong memulai kiprah sebagai sutradara untuk film layar lebar perdana, Lembayung. Sebuah film horor baru yang diangkat dari utas viral di platform X, tentang teror mengerikan di sebuah poli gigi di Jawa Tengah.
Lembayung mengadaptasi utas milik akun Pica di X berjudul “Jin Poli Gigi” yang menarik perhatian luas pada 2022 silam. Cerita tersebut dikembangkan oleh Baim Wong bersama penulis Gemati Rahayu ke dalam sajian film.
Menggarap film perdana diakui Baim penuh kesan dan juga memerlukan proses yang cukup panjang. Dia menghabiskan satu tahun penuh untuk melakukan riset, menonton semua film horor lokal yang rilis untuk mempelajari berbagai kemungkinan eksplorasi cerita maupun sinematografi.
Hasilnya, Baim membuat film horor Lembayung dengan nuansa penuh kengerian, horor pekat yang berpadu dengan drama serta thriller. Baim mengatakan itu adalah hasil dari proses intens yang dijalani selama produksi, untuk memastikan filmnya mampu memberikan pengalaman yang kuat bagi penonton.
“Dalam prosesnya, saya saya selalu ada perubahan. Banyak sekali yang saya seiring perkembangan proses film ini ubah,” cerita Baim saat sesi konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/9).
Sebagai sutradara baru, Baim dalam proses produksi filmnya selalu berdialog dengan para pemain dan kru. Dia membuka ruang diskusi seluas-luasnya, menyerap apa yang mungkin bisa diserap dari tim di sekelilingnya, termasuk menampung masukan-masukan dari para pemainnya.
Kini Lembayung telah selesai diproduksi dan akan segera tayang di bioskop tanah air. Baim berharap film perdananya ini bisa diterima dengan baik oleh penonton di Indonesia, terutama para pecinta horor.
Menurut Baim, film Lembayung menawarkan perspektif mendalam tentang manusia, perjuangan dan juga persahabatan. Meski film horor, menurutnya ada nilai-nilai persahabatan yang kuat yang tercermin dalam ceritanya, sebagaimana memang termuat dalam versi cerita awalnya oleh akun Pica di X.
“Ini adalah film tentang persahabatan, tentang bagaimana Pika sama Arum bersahabat. Dan ini adalah cerita asli, saya tidak mengarang,” ujar Baim.
Pica dan Arum yang disebutkan adalah dua tokoh kunci dalam cerita Lembayung. Mereka sahabat yang menjalani masa PKL di sebuah unit poli gigi di sebuah rumah sakit di Jawa Tengah, yang mengalami teror mencekam dari kekuatan gaib yang jahat di tempat tersebut.
Arum diperankan oleh Yasamin Jasem, sementara Pica diperankan oleh Taskya Namya. Selain itu, film ini juga melibatkan pemeran Arya Saloka, Oka Antara, Anna Jobling, erick Estrada, Asri Welas, Ence Bagus, Daffa Wardhana, Wulan Guritno serta banyak lagi.
Lembayung mengikuti kisah Pica dan Arum yang mendapat teror mistis dari sosok arwah penasaran di poli tempat mereka menjalani PKL. Mereka menghadapi rentetan teror yang mengancam nyawa tak hanya diri mereka masing-masing, namun juga orang-orang terdekat.
Perjalanan kedua tokoh tersebut membawa penonton untuk menelusuri misteri gelap yang mengendap di balik dinding gedung poli gigi tersebut. Misteri yang melibatkan pihak yang selama ini tak pernah terbayangkan oleh keduanya.
Film Lembayung adalah produksi Tiger Wong Entertainment bersama MNC Pictures serta Prime Eagle Studios. Film ini akan rilis serentak di jaringan bioskop tanah air mulai 19 September mendatang.
Selain Indonesia, Lembayung juga diproyeksikan tayang di mancanegara. Untuk sementara, Baim mengkonfirmasi ada enam negara yang sudah membidik film ini, termasuk salah satunya Malaysia.