05 Juli 2022
19:39 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Sebuah penelitian menemukan bahwa semakin tinggi narsistik seorang pria maka akan semakin sulit mereka orgasme. Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Sexual and Relationship Therapy pada Februari 2022.
Beberapa perilaku dan gangguan perilaku pada seseorang sering kali dikaitkan dengan respons dan kepuasan seksual. Untuk itu, para peneliti berusaha mencari tahu kaitan antara perilaku narsistik dan respons seksual seseorang.
Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 1.200 partisipan dengan rentang usia 18 hingga 85 tahun. Mereka diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan terkait demografi karakteristik, kondisi medis, riwayat seksual dan hubungan selama 12 hingga 24 bulan terakhir, disfungsi seksual, dan narsistik seksual.
Partisipan kemudian dibagi dalam beberapa kategori, yakni narsistik seksual rendah, medium, dan tinggi, berdasarkan Hurlbert Index of Sexual Narcissism.
Hasilnya, mereka yang narsistik memiliki pasangan hubungan seksual dan ketertarikan pada seks lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak narsistik.
Meski begitu, peneliti menemukan bahwa mereka memiliki kepuasan seksual dan hubungan yang lebih rendah, bahkan lebih condong melakukan masturbasi dengan pasangan mereka ketimbang berhubungan seksual.
Bukan itu saja, para peneliti juga menemukan kalau pria narsistik mempunyai kesulitan mencapai orgasme selama berhubungan seksual dengan pasangan mereka dan memiliki kecenderungan alami ejakulasi dini. Tetapi, hal ini tidak berkaitan erat dengan disfungsi ereksi pada pria.
"Pria narsistik sangat didorong oleh keinginan mereka sendiri untuk bersenang-senang dan memperoleh kepuasan seksual dari orgasme, dibandingkan dari faktor lainnya seperti perasaan, intimasi, dan interaksi dengan pasangan," kata salah seorang peneliti dari Valparaiso University Amerika Serikat David L. Rowland dikutip dari Psypost.
Walau demikian, para peneliti menuturkan bahwa penelitian ini masih memiliki sejumlah keterbatasan. Mereka berpendapat bahwa narsistik tidak bisa menjadi faktor tunggal ketidakpuasan dalam hubungan dan seks seseorang. Sebab ada banyak faktor lainnya yang dapat menyebabkan hal tersebut.
Narsistik sendiri merupakan salah satu gangguan kepribadian, di mana seseorang memiliki kebutuhan mendalam terhadap perhatian dan kekaguman dari orang lain sehingga kurang memiliki empati.
Narsistik dapat mengganggu kehidupan sosial seseorang, baik dalam hubungan dengan pasangan, orang lain, pekerjaan, keuangan, dan seks.