17 Oktober 2025
14:49 WIB
Potensi Kawasan Nongsa Di Batam Sebagai Gerbang Pariwisata Indonesia
Widiyanti menyampaikan KEK Nongsa Batam hadir sebagai kawasan yang mengintegrasikan potensi pariwisata dengan pengembangan ekosistem digital dan industri yang terhubung dengan pasar global.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Foto udara Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Nongsa, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (20/10/2024 ). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Spt.
JAKARTA - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan bahwa kawasan Nongsa di Batam, Kepulauan Riau, berpotensi menjadi destinasi wisata kelas dunia dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kawasan ini dibangun sebagai pusat pariwisata dengan ekosistem ekonomi digital dan industri kelas dunia.
"Kunjungan ke KEK Nongsa hari ini merupakan wujud komitmen pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata, untuk mendukung percepatan investasi, meningkatkan daya saing, serta memperkuat konektivitas Batam sebagai salah satu pintu gerbang utama pariwisata Indonesia," ungkap Widiyanti di Jakarta, dilansir dari Antara, Jumat (17/10).
Widiyanti menyampaikan KEK Nongsa Batam hadir sebagai kawasan yang mengintegrasikan potensi pariwisata dengan pengembangan ekosistem digital dan industri yang terhubung dengan pasar global. Dia berharap, kawasan ini bisa memberikan pengalaman wisata yang berbeda bagi pengunjung, terutama lewat ekosistem digitanyanya yang khas.
Pada kunjungannya, Widiyanti meninjau sejumlah lokasi strategis untuk melihat secara langsung perkembangan infrastruktur pariwisata sekaligus pengembangan ekosistem ekonomi digital bertaraf internasional. Termasuk sejumlah titik pengembangan penting, antara lain Infinite Studios yang menjadi pusat pengembangan industri kreatif, serta Apple Academy yang berperan sebagai pusat pengembangan talenta di bidang teknologi dan aplikasi.
Selain itu, rombongan Kemenpar juga mengunjungi Costaluna, kawasan komersial yang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di KEK Nongsa, serta Nongsa Point Marina, pintu gerbang wisata bahari yang mampu menampung sekitar 67 yacht dari berbagai negara, termasuk Australia, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa.
"Kehadiran Marina ini sejalan dengan program unggulan Kementerian Pariwisata, yaitu pariwisata naik kelas, yang salah satu fokusnya adalah pengembangan wisata bahari sebagai kekuatan daya tarik wisata Indonesia,” kata dia.
Kawasan ini juga dikembangkan menjadi pusat pendidikan dan pusat data yang diharapkan mampu memperkuat peran Batam dalam rantai ekonomi digital internasional. Sinergi antara sektor pariwisata dan ekonomi digital di kawasan itu diharapkan dapat menghadirkan pengalaman baru bagi wisatawan, sekaligus menarik minat investor dari dalam dan luar negeri.
Realisasi investasi KEK Nongsa di tahun 2025 sudah mencapai 95 persen atau sekitar Rp2.709,8 miliar dari target Rp2.835 miliar. Sementara, capaian kumulatif sejak Nongsa ditetapkan sebagai KEK pada 2021 hingga Juni 2025 telah mencapai Rp8,4 triliun.
"Saya meyakini, dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, para investor, pelaku usaha, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan KEK Nongsa, kawasan ini akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan Indonesia," ucap Widiyanti.