18 Oktober 2025
11:44 WIB
Polusi Udara Bisa Bertahan Di Pakaian Dan Memicu Masalah Kesehatan
Polusi belum tentu hilang hanya dengan pencucian pakaian. Menurut ahli, ada kemungkinan partikel polusi masih menempel setelah pakaian dicuci dan kemudian memicu masalah kesehatan bagi penggunanya.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Sesi konferensi pers SoKlin Liquid Nature Fresh Detox di Jakarta. Dok: Validnews/ Njenissa.
JAKARTA - Polusi udara masih menjadi isu serius di Indonesia, dengan catatan kualitas udara terus masuk dalam kategori buruk. Rata-rata konsentrasi bulanan PM2.5 di Indonesia mencapai 32,3 mikrogram per meter kubik, enam kali lipat di atas batas aman WHO (5 mikrogram per meter kubik), menurut laporan Nafas Indonesia pada Juni lalu.
Polusi secara umum berbahaya bagi manusia, hal ini ditegaskan Dinda Shabrina, Research & Collaboration Manager NAFAS Foundation. PM2.5 yang berukuran sangat kecil bisa masuk ke paru-paru dan menembus aliran darah, meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Karena bentuknya berupa partikel, PM2.5 dapat menempel di kulit dan pakaian, memperpanjang paparan bahkan setelah seseorang meninggalkan area berpolusi. Meski hujan dan angin bisa menurunkan kadar polusi sementara, partikel ini sebenarnya hanya berpindah tempat jatuh ke tanah, air, tanaman, atau menempel di tubuh.
"Untuk itu, diperlukan langkah mitigasi personal. Kita bisa lebih proaktif dengan rutin memantau tingkat polusi udara secara real-time, sehingga dapat menentukan waktu yang lebih aman untuk beraktivitas di luar ruangan. Kesadaran individu ini sebaiknya berjalan beriringan dengan upaya kolektif untuk mendorong solusi dari sisi sumber pencemar," ungkap Dinda saat peluncuran SoKlin Liquid Nature Fresh Detox di Jakarta, Jumat (17/10).
Faktanya, paparan PM2.5 tak hanya memengaruhi kesehatan, tapi sebenarnya juga memengaruhi penampilan, bahkan lebih jauh lagi turut memperparah masalah industri terkait lingkungan. Partikel mikro ini mampu menempel di serat pakaian, membuat warna cepat kusam, tekstur kain menjadi kasar, dan usia pakaian lebih pendek.
Menyoroti hal tersebut, dr. Nadia Alaydrus yang merupakan ahli kesehatan menjelaskan bahwa dampak polusi tidak berhenti di udara yang kita hirup. Partikel halus dari polusi menempel di kulit dan pakaian.
dr. Nadia menyoroti pentingnya perawatan, termasuk dengan melakukan cleansing dan detox rutin agar kulit tetap sehat dan segar.
"Sering terpapar polusi secara terus-menerus bisa bikin kulit kusam, cepat menua, bahkan iritasi," ujar dr. Nadia.
Menurut dr. Nadia lagi, pakaian juga bisa jadi sumber masalah. Pakaian yang terpapar polusi bisa memicu penyakit bagi penggunannya. Masalahnya, polusi belum tentu hilang hanya dengan pencucian pakaian. Menurut dia, ada kemungkinan partikel polusi masih menempel setelah pakaian dicuci.
"Pakaian sebagai kulit kedua kita juga perlu dibersihkan secara menyeluruh dicuci pakai air saja tidak cukup. Harus benar-benar bersih supaya partikel halus tidak tertinggal, terhirup kembali, dan akhirnya menimbulkan masalah bagi tubuh," lanjutnya.
Baca juga: Paparan Polusi Udara Bisa Sebabkan Depresi
Berangkat dari kepekaan terhadap keresahan konsumen terkait polusi udara, terdapat inovasi terbaru dari Wings Group yakni SoKlin Liquid Nature Fresh Detox. Deterjen cair ini diformulasikan dengan green tea extract yang kaya antioksidan, membuat pakaian bisa tercuci bersih sehingga nyaman dikenakan sepanjang hari.
"Salah satu cara detox yang efektif adalah dengan menggunakan green tea. Kandungan green tea extract kaya akan antioksidan yang membantu melawan efek buruk polusi dan radikal bebas," kata dr. Nadia.
"Manfaatnya tidak hanya bagi kulit, tetapi juga mendukung proses detoks alami dengan membersihkan sisa debu dan polutan yang menempel. Hasilnya, tubuh terasa lebih segar, kulit tampak tidak mudah kusam, dan aktivitas pun terasa lebih nyaman," imbuhnya.
Sebagai bagian dari peluncuran produknya, pihaknya menggelar acara DETOXPERIENCE #DetoxPakaianmu di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, hingga 19 Oktober. Terdapat beragam experience yang bisa dijelajahi, mulai dari detox journey experience, photo booth, hingga berbagai aktivitas interaktif lainnya.
Melalui rangkaian acara ini, pengunjung akan diajak merasakan secara langsung pentingnya detox menyeluruh baik untuk tubuh, pikiran, dan pakaian.
"Lewat inovasi ini, kami ingin mengingatkan bahwa upaya melindungi diri dari polusi tidak berhenti di udara yang kita hirup, tetapi juga mencakup lapisan terluar tubuh yakni pakaian. Karena di era udara kian kotor seperti sekarang, menjaga kebersihan pakaian bukan lagi sekadar rutinitas, melainkan bagian dari perlindungan kesehatan," pungkas Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care Category WINGS Group Indonesia.