03 Desember 2024
11:39 WIB
Pinhome Fokus Edukasi Generasi Sandwich Segera Miliki Rumah Pertama
Sejalan dengan visi membantu kepemilikan rumah pertama banyak orang, Pinhome terus berinovasi melalui layanan dan fitur di aplikasi agar relevan untuk membuka jalan tersebut.
Editor: Rendi Widodo
Ilustrasi rumah pertama. Unsplash
JAKARTA - Ada setidaknya 41 juta orang Indonesia yang masuk dalam kategori generasi sandwich dan belum memiliki rumah. Hal ini ditemukan Pinhome dari data Exclusive Report berjudul “Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti”. Jumlah itu didominasi oleh kelompok milenial dan disusul gen Z.
“Kendala finansial menjadi faktor utama yang membuat sulit untuk memiliki rumah impian. Prioritas menopang keuangan keluarga, tetapi di sisi lain telah masuk fase produktif dan dewasa. Kepemilikan properti menjadi salah satu kebutuhan dasar khususnya bagi yang telah berkeluarga,” ujar Dayu Dara Permata CEO & Founder Pinhome dalam rilis yang diterima Validnews.
Sejalan dengan visi membantu kepemilikan rumah pertama banyak orang, Pinhome terus berinovasi melalui layanan dan fitur di aplikasi agar relevan untuk membuka jalan tersebut.
“Tetapi tentu perlu didukung pengetahuan cara kelola keuangan yang baik. Pinhome melakukan edukasi terkait ini melalui berbagai cara, termasuk talk show bersama para ahli,” lanjutnya.
Kumpulkan Uang Muka Jadi Fondasi Utama
Certified Financial Planner Nadia Harsya dalam Instagram talk show “Strategi Nabung DP Rumah ala Kaluna si Generasi Sandwich” mengatakan, generasi sandwich harus cerdas dalam perencanaan keuangan dan fokus pada solusi. Ia mendorong untuk melihatnya sebagai berkah yang bisa membentuk pribadi menjadi lebih kuat, cerdas, dan mandiri.
“Terkait ingin memiliki rumah, generasi sandwich harus hidup tertib dan terukur. Tertib artinya disiplin dalam mencari, mengatur, bahkan memutar uangnya. Tipsnya adalah menerapkan rumus 3x3. Yaitu membayar DP ideal sebesar 30%, menggunakan 1/3 gaji untuk cicilan setiap bulan, dan pastikan batas pinjaman ke bank tidak lebih besar dari 3x total pendapatan tahunan,” jelas Nadia.
Ia menyebut meskipun berat, kebiasaan menabung tetap menjadi keharusan yang perlu dibangun sedini mungkin.
“Contoh untuk gaji UMR, meskipun yang disisihkan tidak banyak tetapi setidaknya bangun dulu kebiasaannya. Agar nanti saat sudah lebih mapan, tidak menjadi konsumtif hingga lupa prioritas. Hindari perasaan FOMO (fear of missing out) dan sadarilah bahwa memiliki semua barang impian tidak akan membuat lebih bahagia, jika kebutuhan dasar belum terpenuhi,” katanya.
Senada dengan Nadia, Almira Bastari Penulis Buku “Home Sweet Loan” yang bercerita tentang perjuangan tokoh Kaluna sebagai generasi sandwich, dalam talk show tersebut juga mengatakan mengutamakan prioritas adalah yang utama.
“Banyak di antara generasi sandwich ingin buru-buru mencapai financial freedom, padahal masih banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi. Lebih baik fokus untuk mencapai financial independence dulu agar tidak bergantung pada orang lain, apalagi sibuk mencari pinjaman sana-sini,” kata Almira.
Banyak cara untuk mencapai kemandirian finansial. Almira mengatakan paling mudah perbanyak cari pendapatan sampingan, gunakan akhir pekan tidak hanya untuk istirahat tetapi juga produktif. Setidaknya jika belum bisa mulai pekerjaan sampingan, upgrade diri dengan ikut banyak kursus gratis maupun berbayar sebagai modal untuk mencari uang lagi.
Akhir tahun menjadi momentum tepat untuk merefleksikan pencapaian tahun ini, sekaligus persiapan untuk tahun depan yang lebih baik.
“Kami mendorong generasi sandwich untuk mulai memasang target kumpulkan uang muka di tahun 2025. Jadikan aplikasi Pinhome sebagai panduan, mulai dari hitung budget ideal, coba simulasi hitungan KPR, hingga cari opsi rumah yang sesuai. Gunakan juga tabel Dream House Budget Planner yang ada di banner aplikasi untuk mempermudah perencanaan tabungan. Dan yang terpenting, tetap jalani peran sebagai generasi sandwich dengan ikhlas, sabar, serta fokus pada solusi dan tujuan akhir,” tutup Dara.