07 Agustus 2023
20:09 WIB
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Dengan reputasinya sebagai salah satu pusat wisata kuliner terbaik di dunia, Hong Kong baru-baru ini menjadi tuan rumah acara Penghargaan Asia’s 50 Best Bar 2023, salah satu survei paling bergengsi di kawasan ini mengenai cita rasa dan tren koktail.
Dibawa ke Hong Kong untuk pertama kalinya oleh Hong Kong Tourism Board (HKTB) dalam kemitraan dengan Asia's 50 Best Bars, penghargaan ini juga dihadirkan untuk merayakan kesuksesan lanskap bar yang semakin berkembang pesat di kawasan Asia. Khususnya di Hong Kong, di mana pertumbuhan bar semakin semarak, didukung talenta bartending terbaik di yang juga bertumbuh di sana.
Didukung dengan pergelaran acara bergengsi tersebut, HKTB pun gencar merekomendasikan sejumlah bar yang bisa menjadi pilihan para wisatawan yang berkunjung ke Hong Kong. Setidaknya ada 8 bar yang diyakini wajib dicoba para wisatawan yang akan berkunjung di negara Asia Timur itu. Seperti berikut:
COA
COA menjadi satu yang paling direkomendasikan, seiring keberhasilannya mencapai prestasi luar biasa dengan menduduki posisi No. 1 dalam "Asia's 50 Best Bar" selama tiga tahun berturut-turut, dan juga dianugerahi sebagai "Bar Terbaik di Asia" dan "Bar Terbaik di Hong Kong", yang disponsori oleh Perrier.
Didirikan pada tahun 2017 oleh bartender sekaligus pemilik bar, Jay Khan, bar ini mengambil namanya dari alat pemanen agave dan menampilkan lebih dari 200 botol tequila, mezcal, dan minuman beralkohol buatan tangan khas Meksiko lainnya, seperti raicilla, bacanora, sotol, dan charanda.
Selain status COA tersebut, Khan sendiri juga merupakan seorang veteran industri dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, dan pernah terpilih sebagai Bartender Terbaik (Bartenders’ Bartender) di Asia's 50 Best Bars 2020.
Argo
Berikutnya ada Argo, sebuah bar inovatif yang terinspirasi dari kapal yang membawa Jason dan para Argonaut ke Golden Fleece dalam mitologi Yunani. Argo diklaim hadir untuk memberikan gambaran tentang masa depan minuman, dan mengajukan pertanyaan 'apa yang akan kita minum saat bahan baku habis atau permintaan minuman beralkohol tidak dapat dipenuhi?’
Menu Argo menggunakan bahan-bahan yang berasal dari Asia. Di mana setiap minuman memiliki dua bentuk, mengeksplorasi asal-usul dan evolusinya – atau alternatifnya, seperti menggunakan tonka sebagai pengganti vanila.
Di antara pilihan minuman yang dipilih dengan cermat, Argo Martini merupakan salah satu minuman andalan mereka, dengan perpaduan bahan-bahan premium dan metode pembuatan yang eksklusif, menjadikannya minuman yang wajib dicoba oleh para pecinta dan penggemar koktail.
Darkside
Bertempat di hotel Rosewood Hong Kong yang glamor, Darkside mengambil namanya dari julukan sehari-hari untuk sisi Kowloon Hong Kong, tempat Rosewood berada.
Sesuai namanya, Darkside mengambil inspirasi dari segala hal yang gelap, berfokus pada minuman beralkohol, cerutu, dan coklat yang jika dipadukan dengan musik live akan menciptakan pengalaman yang benar-benar elegan.
Bar ini memiliki cognac grande Champagne dan port eksklusif dari sumber spesial, yang dapat Anda cicipi langsung dari tongnya. Gibson di sini adalah bintang tersendiri, dengan pilihan bahan dasar vodka atau gin, anggur Riesling, Mancino vermouth secco dan bianco, sherry, serta sari bawang.
Sebagai alternatif, menu The Art of Mahjong yang diluncurkan pada November 2022, menata ulang petak-petak bonus dari permainan kuno ini menjadi koktail imajinatif dan unik yang berpusat di sekitar tanaman Konghucu yang terkait, dengan karya seni khusus yang memukau di setiap halamannya.
The Aubrey
The Aubrey adalah bar dengan konsep izakaya Jepang yang eksentrik dengan pemandangan luas Victoria Harbour dari lantai 25 Mandarin Oriental Hotel. Bar ini juga memanjakan mata, dihiasi perabot vintage mewah beraksen hijau hutan, pernak-pernik unik, dan lampu-lampu cantik.
Dipimpin oleh Devender Seghal yang selalu tampil menawan dan necis, seorang legenda bar yang mewujudkan keramahtamahan sejati, The Aubrey menyajikan minuman khas Jepang yang diracik dengan sempurna.
Bayangkan wiski Jepang, awamoris, dan shochu untuk menciptakan minuman seperti Rokku dengan shiso, nanas, jeruk, bourbon, dan barley, atau highball Banana & Champagne yang sangat terkenal di bar ini, yang terbuat dari ubi jalar, shochu beras, pisang, dan sampanye.
Penicillin
Terinspirasi oleh gerakan farm-to-bar yang melanda dunia kuliner, Penicillin adalah bar berkelanjutan pertama di Hong Kong yang mengedepankan model produksi tertutup.
Dengan fokus pada bahan makanan dan minuman yang berasal dari sumber lokal atau yang digunakan kembali, menu bar di Penicillin menemukan inovasi dalam cita rasa autentik Hong Kong, sambil terus mencari metode untuk mengurangi jejak karbon.
Bar ini mengambil namanya dari penemuan antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming dan interior berubin putih dengan nuansa ilmiah yang kental menegaskan identitasnya. Bahan-bahan lokal dan daur ulang menjadi pusat perhatian di seluruh menunya, serta berbagai fermentasi organik dari ruang fermentasi yang dikontrol iklimnya (alias 'The Stinky Room').
Penicillin juga bermitra dengan ecoSPIRITS dan Green Step Group untuk proyek 'One Penicillin, One Tree', di mana satu pohon baru akan ditanam di area hutan hujan Kalimantan untuk setiap satu koktail spesial yang dibeli. Minuman yang dimaksud adalah racikan halus wiski kulit apel, sherbet kunyit, susu yang dibakar, dan sari apel buatan sendiri.
Dekorasi bar ini juga menampilkan elemen ramah lingkungan, seperti meja yang terbuat dari pohon yang ditebang akibat angin topan di Hong Kong dan lampu yang digunakan kembali dari bisnis di sekitarnya.
Quinary
Tokoh asal Hong Kong, Antonio Lai – orang yang bertanggung jawab atas beberapa tempat minum terbaik di Hong Kong – meluncurkan Quinary pada tahun 2012, dan sejak saat itu bar yang sangat modern ini telah meraih banyak penghargaan.
Ruang berdesain industrial, dengan bar panjang yang bercahaya, mengambil pendekatan modernis, dengan minuman yang dirancang untuk menstimulasi indera melalui 'Multisensory Mixology', menggunakan teknologi seperti distilasi rotovap dan sentrifugal.
Ruby Rouge, yang dibuat dari gin sous vide dengan tiram, vodka beraroma wijen, sherry, kembang sepatu, dan sirup merica merah muda serta cuka bawang merah, memunculkan emosi, tekstur, dan cita rasa pantai, semuanya dari dalam bar Hong Kong yang nyaman.
Namun pengunjung diyakini jangan sampai melewatkan minuman khas bar ini: Earl Grey Caviar Martini, yang dibuat dari minuman keras jeruk, vodka citrus, sirup bunga elder, dan diberi "udara" kaviar Earl Grey, yang dibuat melalui proses spherifikasi.
Mostly Harmless
Pendatang baru dalam daftar Asia’s 50 Best Bar adalah Mostly Harmless, sebuah bar yang lahir dari pemikiran indah bartender veteran kelahiran Venezuela, Ezra Star, yang telah meraih berbagai penghargaan di bidang bartender di Amerika Serikat. Bar yang intim ini didekorasi dengan ubin putih dari dinding hingga langit-langit, di mana stafnya menuliskan nama tamu dan menu koktail hari itu dengan spidol ajaib.
Pilih wadah minuman Anda dari pilihan cangkir, mug, dan gelas yang unik dan mulailah menikmati minumannya. Menu empat koktail yang hampir setiap hari berganti menampilkan bahan-bahan yang dipilih oleh tim dalam kunjungan mereka ke pasar dan pertanian Hong Kong, yang berarti banyak hasil bumi musiman dan kombinasi yang tidak biasa menggunakan berbagai minuman keras sebagai dasar.
Bar bergaya omakase ini juga menyajikan koktail klasik yang mantap, beberapa di antaranya menampilkan sentuhan khas dari para petani yang bekerja sama dengan mereka, seperti Tomato Martini.
The Old Man
Tersembunyi di bawah tangga sederhana di Soho, Hong Kong, The Old Man memberi penghormatan kepada penulis dan pengarang terkenal Ernest Hemingway, yang namanya diambil dari novelnya yang berjudul “The Old Man and the Sea”.
Mural yang didedikasikan untuk sang penulis merupakan salah satu fitur utama bar ini, terbuat dari bahan daur ulang yang akan dibuang ketika bar ini dibangun. Bar berbentuk huruf kapital-I ini memungkinkan para tamu untuk duduk atau berdiri di mana pun mereka inginkan – termasuk melihat aksi bartender dari dekat.
Sebuah strip pembeku yang dirancang bagi para tamu untuk meletakkan koktail mereka sebagai pengganti tatakan gelas (untuk menjaga minuman tetap dingin) membuka jalan bagi koktail yang diberi nama sesuai dengan karya-karya Hemingway, dengan menggunakan teknik kuliner modern.
Koktail Doomsday dari bagian menu 'Old But Gold' merupakan pertunjukan lampu mini dengan hiasan yang mudah terbakar, dengan aroma cendana, gandum hitam, melati, dan jeruk Bali. Mantan Bar Terbaik di Asia (gelar yang diraihnya pada tahun 2019) masih menjadi salah satu tempat terbaik untuk mencicipi minuman inovatif di Hong Kong.