c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

KULTURA

17 Juni 2021

09:17 WIB

Pesan Kesetaraan Gender lewat Mural Di Jantung Ibu Kota

Sebagai Representas gagasan tentang perempuan

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

Pesan Kesetaraan Gender lewat Mural Di Jantung Ibu Kota
Pesan Kesetaraan Gender lewat Mural Di Jantung Ibu Kota
Mural “Setara Berkarya untuk Ibu Pertiwi”, kolaborasi Converse dan seniman mural Shane Tiara. Ist/dok

JAKARTA – Seniman mural Shane Tiara, melukis mural raksasa di dinding sebuah gedung di Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat. Mural setinggi 6 meter dan panjang 22 meter itu diberi judul “Setara Berkarya untuk Ibu Pertiwi”.

Mural menggambarkan sosok perempuan mengenakan kebaya batik dengan motif megamendung, memegang setangkai bunga. Di dekatnya, bebayang bunga bertebaran, membangkitkan citra keindahan sekaligus kedamaian.

Itulah mural hasil kolaborasi Converse dengan seniman mural Indonesia, Shane Tiara. Mural tersebut masih merupakan rangkaian kampanye global “City Forest: Breaking Barriers”, sebuah kampanye lingkungan yang digagas Converse sejak 2020 lalu. Rangkaian kali ini mengangkat tema “True Colour”.

Mural itu menerapkan pewarnaan yang kuat, memadukan kuning, biru dan hingga orange. Kehadiran mural tersebut memberi kesan semarak di titik sekitar yang penuh deretan gedung perkantoran dan pertokoan.

Pengerjaannya dibantu dua perempuan seniman mural Converse All Star, Cut Lakeysha Salsabila Pradhanitya dan Vita K. Suradji atau Atta. Pengerjaan mural dilakukan selama lima hari.

Shane menyebutkan, mural itu merepresentasikan gagasannya tentang perempuan, tentang kesetaraan gender bagi perempuan. Ia menekankan pesan bahwa perempuan maupun laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya.

Mural itu diandaikan sebagai “ibu” yang mendorong perempuan untuk tak ragu dalam merealisasikan ide dan cita-citanya.

“Jadi konsep yang aku ingin bawa ke mural ini, seorang ibu pertiwi yang ingin memberikan jalan dan juga memberikan arah kepada wanita-wanita yang ingin meraih cita-cita mereka,” ungkap Shane di lokasi, Rabu (16/6).

Ia melanjutkan, mural karya kolaborasinya itu memuat aspirasi tentang kesetaraan gender yang saat ini sudah mulai berkembang, dan akan terus berkembang lagi di masa depan.

"Dia juga megang bunga yang kuncup mau berkembang, juga menggambarkan equality, khususnya gender equality, lama-lama akan tumbuh berkembang," ujar Shane.

Selain menyelipkan gagasan kesetaraan lewat sosok perempuan dan bunga, mural ini juga menyelipkan pesan lain lewat simbol batik megamendung. Pilihan motif menyimbolkan dunia yang luas dan beragam, namun penuh suasana keteduhan.

Yang unik dari mural kolaborasi ini, penggunaan cat yang sifat materialnya mampu menyerap polusi udara. Cat yang digunakan yaitu Graphein Stone, jenis cat fotokatalitik yang menggunakan sinar matahari untuk memecah zat berbahaya di udara dan mengubahnya menjadi partikel aman. Pemakaian cat pada bidang mural 6x22 meter ini diklaim mampu menyerap polusi setara dengan kemampuan penyerapan 150 pohon.

Terkait itu Shane mengatakan, lewat mural tersebut, banyak pesan yang bisa ia sampaikan sekaligus. Ia tidak sekadar melukis, tapi lebih dari itu, turut mendukung keberlanjutan lingkungan hidup.

“Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari proyek berkelanjutan ini. Kita tidak sekadar melukis seni yang indah, tetapi juga membantu membersihkan lingkungan dari polusi udara yang berbahaya,” pungkasnya.

Kampanye global “City Forest: Breaking Barriers” oleh Converse telah beberapa kali menggandeng seniman Tanah Air. Sebelumnya, dua buah mural dilukis di jalanan kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan dan Joglo, Jakarta Barat. Dua mural ini mengusung tema “Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing”, sebuah pesan kuat kepada publik mengenai keberagaman budaya serta kewajiban semua orang dalam menjaga lingkungan.

Kampanye ini diadakan di berbagai kota dunia, termasuk Jakarta, Sao Paulo, Manila, Bangkok, Sydney dan masih banyak lagi yang lainnya. Sembari menggandeng seniman-seniman untuk melukis mural, juga menyuarakan pesan penyelamatan lingkungan, dengan memakai material cat penyerap polusi udara. Dan diklaim telah berhasil “menanam” 9.036 pohon penyerap polusi udara di berbagai kota di dunia.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER