c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

18 September 2025

10:17 WIB

Pertumbuhan Industri Film Nasional Perlu Dijaga Dengan Konsistensi Mutu

Alokasi layar untuk film domestik kini sudah lebih seimbang dan adil,  dan kualitas film-film pun terus membaik. Hal itu perlu dijaga dengan konsistensi mutu karya dari para sineas Indonesia.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Pertumbuhan Industri Film Nasional Perlu Dijaga Dengan Konsistensi Mutu</p>
<p>Pertumbuhan Industri Film Nasional Perlu Dijaga Dengan Konsistensi Mutu</p>

Sutradara dan penulis skenario Benni Setiawan (kedua kiri) saat ditemui di acara gala perdana filmnya Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih di Jakarta, Rabu (17/9/2025) malam. ANTARA/Abdu Faisal.

JAKARTA - Sutradara dan penulis skenario Benni Setiawan menyebut belakangan ini layar-layar bioskop semakin didominasi film-film lokal. Hal ini menurutnya cermin dari meningkatnya kualitas produksi film lokal, yang kini semakin kuat bersaing dengan film-film internasional.

Ia menekankan bahwa kepercayaan itu harus dijaga oleh para sineas dengan terus menghasilkan karya, konsisten dalam proses dan mutu karya.

"Kualitas film-film dari rekan-rekan sineas kita saat ini telah mendapatkan kepercayaan dari 21 untuk menambah jumlah layar. Beberapa film baru-baru ini, bahkan seperti 'Sore: Istri dari Masa Depan', berpotensi mengungguli film-film Hollywood," kata Benni di acara gala perdana film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih di Jakarta, Rabu (17/9) malam.

Dilansir dari Antara, menurut Benni perbedaan pada hari ini sangat terasa jika dibandingkan dengan tahun 2010-2014. Benni melihat alokasi layar untuk film domestik kini sudah lebih seimbang dan adil, meskipun ia berharap ada lebih banyak layar lagi untuk menjaring audiens yang lebih luas.

Capaian jumlah penonton film Indonesia, meskipun terus meningkat, dinilai masih belum optimal jika dibandingkan dengan potensi pasar yang ada. Dengan populasi lebih dari 281 juta jiwa, angka 10 juta penonton masih tergolong kecil. Idealnya, dengan potensi pasar yang besar dan jumlah layar yang memadai, industri film Indonesia dapat berkembang lebih pesat.

Lebih lanjut, Benni Setiawan berharap adanya dukungan lebih besar dari pemerintah, mencontoh negara seperti Korea Selatan yang memperlakukan film sebagai produk budaya nasional.

Ia menyoroti tantangan yang masih dihadapi para sineas, salah satunya adalah sulitnya mendapatkan izin lokasi syuting, terutama di fasilitas milik pemerintah.

Baca juga: Film Ikatan Darah World Premier Di Fantastic Fest 2025

Dalam rangka mendorong pertumbuhan industri film nasional, Benni juga menganjurkan langkah-langkah menjalin kerja sama produksi bersama (co-production) dengan pihak luar.

"Perluasan jejaring untuk koproduksi internasional untuk itu tentu sangat diperlukan," ujar Benni menandaskan.

Benni baru-baru ini menyutradarai film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih yang melibatkan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai produser eksekutif, ditulis oleh Garin Nugroho. Film ini menampilkan bintang Mikha Tambayong, Kevin Ardilova, Tissa Biani, Ibrahim Risyad, Cut Mini, dan Dewi Gita.

Film Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih sendiri dijadwalkan ditayangkan di bioskop mulai 25 September 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar