24 September 2025
16:07 WIB
Pertolongan Pertama Saat Digigit Anjing
Saat digigit anjing, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencuci luka gigitan dengan sabun dan air menggalir. Tujuannya agar virus rabies yidak bereplikasi.
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi anjing menggigit. Foto: Freepik.
JAKARTA - Gigitan anjing bisa berakibat fatal, karenanya dibutuhkan pertolongan pertama yang cepat dan tepat. Pasalnya, gigitan anjing bisa menjadi sumber penularan rabies. Seperti diketahui, rabies merupakan virus mematikan yang menular lewat liur hewan yang terinfeksi.
Hal pertama yang harus segera dilakukan setelah digigit anjing adalah mencuci luka gigitan selama 15 menit di air mengalir. Pertolongan pertama ini bisa meminalisir dari potensi penularan rabies.
"Untuk pertolongan pertama pada kasus gigitan, yang pertama cuci luka gigitan tersebut di air yang mengalir selama 15 menit dengan sabun," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Hasudungan A Sidabalok.
Menurut dia, mencuci luka dengan air dan sabun bertujuan agar virus tidak bereplikasi. Setelah dicuci, segera keringkan luka, kemudian desinfeksi luka dengan menggunakan senyawa iodin untuk membunuh virus.
Setelah itu, segera bawa korban ke puskesmas terdekat sehingga puskesmas dapat berkoordinasi dengan rumah sakit umum daerah ataupun rumah sakit yang dirujuk sebagai tempat pertolongan pertama kasus penggigitan anjing ataupun kucing.
"Jadi, kasus penggigitan yang pertama, pertolongan pertama memang di rumah, kemudian membawa ke puskesmas terdekat untuk diberikan terapi sementara untuk lukanya saja. Dari puskesmas setempat akan memberikan rujukan kepada rumah sakit khusus yang melayani vaksinasi vaksin anti-rabies pada manusia atau VAR," ujar Hasudungan, dikutip dari Antara.
Beberapa rumah sakit pemerintah di Jakarta yang menjadi rujukan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR), yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso.
"Kemudian untuk rumah sakit swasta, ada beberapa rumah sakit swasta yang menerima atau memberikan layanan VAR tersebut. Jadi, tidak semua rumah sakit ada stok VAR," jelasnya.
Sementara itu, gejala rabies pada manusia di tahap awal, yakni demam, badan lemas dan lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan, dan sering ditemukan nyeri.
Selain itu, muncul rasa kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan, cemas, dan mulai timbul fobia, yaitu hidrofobia (takut air), aerofobia (takut naik alat transportasi udara), dan fotofobia (takut cahaya) sebelum meninggal dunia.