20 Agustus 2021
17:04 WIB
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) melakukan optimalisasi mutu wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Yakni dengan upaya sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Environment sustainability (CHSE) bagi seluruh objek wisata di dalam kawasan.
Hal ini merupakan upaya lanjutan TMII mengakselerasi penerapan CHSE, yang sebelumnya sudah berlaku pada sejumlah objek wisata. Kali ini, sertifikasi CHSE menyasar 37 unit kerja yang meliputi restoran, galeri, resto, museum serta anjungan daerah di TMII.
Direktur Pemasaran & Pelayanan PT TWC, Hetty Herawati mengatakan, penerapan CHSE dimaksudkan untuk memastikan setiap unit menerapkan protokol kesehatan secara optimal. Hal ini penting untung menghadirkan wisata yang aman dan berkualitas di TMII.
“Ini merupakan komitmen kepada masyarakat, memastikan agar mereka aman dan nyaman saat berkunjung ke destinasi kami. Penerapannya dibutuhkan kesadaran kerjasama berbagai pihak terkait,” ungkap Hetty dalam sesi sosialisasi CHSE bersama Kemenparekraf, yang dikutip Jumat (20/8).
Pelaksanaan sertifikasi CHSE bagi seluruh objek wisata TMII akan berkolaborasi dengan Kemenparekraf serta PT Sucofindo (Persero). Program ini menurut rencana, akan dilaksanakan sepanjang bulan September hingga November mendatang.
Dari sisi lain, Direktur Pengembangan Destinasi 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Harwan Ekon Cahyo menjelaskan, sertifikasi CHSE merupakan bagian dari program pemulihan pariwisata dalam menyongsong era pasca pandemi. Sertifikasi akan menciptakan rasa aman, bagi pengelola maupun wisatawan untuk melakukan aktivitas wisata.
Dalam hal ini, seluruh objek wisata di TMII termasuk yang memerlukan sertifikasi CHSE agar bisa menghadirkan wisata yang aman nantinya. Hal ini membantu TMII menyiapkan diri menyambut wisatawan kembali di saat pariwisata kembali dimungkinkan.
“Entitas yang telah tersertifikasi berarti telah terkalibrasi dan dinilai secara terukur sesuai dengan aspek-aspek CHSE. Hal ini menciptakan rasa percaya diri, baik bagi wisatawan juga bagi pengelola destinasi,"”ujarnya.
Saat ini objek-objek wisata di TMII masih ditutup, baik itu galeri, anjungan maupun wahana lainnya. Namun, baru-baru ini TMII mulai bisa diakses oleh masyarakat hanya untuk kegiatan berolahraga di dalam kawasan tersebut.
Sejak pandemi melanda, TMII telah menerapkan pelayanan berbasis kesehatan dan keselamatan wisatawan. Salah-satunya tampak melalui penerapan transaksi cashless dan touchless pada setiap destinasinya. Selain itu, beberapa museum, anjungan serta wahana yang ada juga telah mendapatkan sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf.