c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

31 Januari 2024

20:11 WIB

Perpanjang Usia Baterai Laptop Dengan Tidak Mengecas Penuh

Pada kenyataannya penurunan daya tahan baterai laptop sendiri datang dari kebiasaan banyak orang yang lupa atau malas mencabut casan ketika baterai sudah penuh.

Editor: Rendi Widodo

Perpanjang Usia Baterai Laptop Dengan Tidak Mengecas Penuh
Perpanjang Usia Baterai Laptop Dengan Tidak Mengecas Penuh
Ilustrasi laptop. Unsplash

JAKARTA - Sejak lama berbagai gawai sudah mengadopsi sistem baterai yang bisa dicas ulang.Tak terkecuali laptop yang menjadi senjata utama, baik untuk keperluan belajar hingga bekerja.

Baterai laptop sendiri yang umumnya berspesifikasi lithium-ion akan mengalami penurunan seiring waktu. Di mana pada masanya nanti, kemampuan daya tahan baterai tersebut tidak akan sekuat awalnya.

Mengutip Battery University, ada cara yang bisa kita praktikkan untuk memaksimalkan usia pakai baterai lithium-ion, yakni dengan menjaganya tidak tercas penuh atau habis sepenuhnya.

Dengan menjaga kapasitas baterai di rentang 40% hingga 80% selama pemakaian, dipercaya bisa memanjangkan usia pakai baterai. Di mana disarankan untuk mengecas baterai laptop sebelum turun hingga 40% dan melepas casan sebelum melebihi 80%.

Hal ini cukup masuk akal, di mana berbagai produk sistem operasi seperti milik Mac ataupun Microsoft Windows kini sudah memiliki sistem manajemen kesehatan baterai, di mana dengan pengaturan tertentu, sistem akan menghentikan pengecasan berlebihan di saat kita lupa atau malas melepas casan.

Pada kenyataannya penurunan daya tahan baterai sendiri datang dari kebiasaan banyak orang yang lupa atau malas mencabut casan ketika baterai sudah penuh.

Bagaimana daya tahan baterai menurun
Baterai lithium-ion bekerja pada pergerakan ion antara elektroda positif dan negatif. Secara teori, mekanisme seperti itu sebenarnya bisa berlangsung tanpa batasan waktu. Namun, siklus pengisian, suhu pemakaian yang tinggi dan penuaan komponen akhirnya akan menurunkan kinerja dari waktu ke waktu.

Produsen baterai pun mengambil pendekatan konservatif dan akhirnya menentukan "umur" baterai lithium-ion di sebagian besar produk berdasarkan siklus pengosongan atau pengisian daya.

Pada tahun 2020, sebuah teknologi baterai lithium-ion pada ponsel akan mulai mengalami penurunan kinerja setelah sekitar 300 siklus pengisian. Sedang di masa kini berbagai ponsel modern telah memiliki baterai dengan umur yang lebih panjang dengan siklus pengisian hingga 800 kali sebelum mulai mengalami penurunan kinerja.

Kemajuan yang jauh lebih hebat sudah diaplikasikan pada baterai mobil listrik, yang bahkan di hari ini ada yang mengklaim mulai akan mengalami penurunan setelah mengalami 5.000 siklus pengisian.

Walau bagaimanapun, mengevaluasi masa pakai baterai dengan siklus pengisian atau pengosongan bukanlah parameter pasti. Semua hanya di rentang "perkiraan", karena secara penggunaan baterai tiap individu akan sangat berbeda sekalipun diberikan spesifikasi yang sama.

Sebagai pengganti jumlah siklus, beberapa produsen pun menyarankan penggantian baterai dengan tanggal pasti selayaknya masa kedaluwarsa. Tetapi alternatif ini pun tetap tidak bisa mengalkulasi variasi penggunaan tiap orang.

Pada akhirnya kebiasaan penggunaan kita yang akan membuat sebuah baterai bisa bertahan lebih kuat dari standar usia pakai produsen, atau bahkan jauh lebih cepat dari kebanyakan orang yang sudah di kategori sembrono.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar