c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

18 Juli 2025

12:18 WIB

Perokok Diingatkan Untuk Bilas Dan Ganti Baju Sebelum Gendong Bayi

Partikel dari asap rokok biasanya menempel di baju dan badan hingga rambut perokok, maka diinggatkan untuk bersih-bersih dan ganti baju sebelum menggendong bayi. 

<p>Perokok Diingatkan Untuk Bilas Dan Ganti Baju Sebelum Gendong Bayi</p>
<p>Perokok Diingatkan Untuk Bilas Dan Ganti Baju Sebelum Gendong Bayi</p>

Ilustrasi ayah yang sedang menggendong bayi sambil melakukan aktivitas di rumah. Freepik

JAKARTA - Orang tua atau dewasa lainnya yang aktif merokok, disarankan untuk membilas badah dan berganti baju sebelum menggendong bayi. Pasalnya, agar partikel asap rokok tidak menempel dan dihirup bayi karena dapat menyebabkan penyakit paru. 

Dokter spesialis paru, Prof. Allen Widysanto mengatakan, meski saat merokok sudah jauh dari bayi, tetapi asap rokok biasanya menempel di baju bahkan rambut perokok. Maka itu untuk kesehatan bayi, sebaiknya melakukan pembersihan badan secara total.

"Ini yang jadi salah satu penyebab perokok pasif kena kanker paru. Maka itu perlu kepedulian antarsesama melindungi satu sama lainnya," katanya, dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, penyakit paru termasuk kanker paru kerap terdeteksi pada tahap lanjut karena gejala awalnya yang sering tidak disadari. Namun kini penyakit tersebut sudah menyasar generasi muda.

Merokok merupakan penyebab paling umum dari kanker paru, 90% risiko penyakit paru pada pria dan 70% pada wanita. Bahkan risiko kanker paru pada perokok seumur hidup 23 kali lebih tinggi daripada bukan perokok.

Menurut dia, beberapa karsinogen ditemukan dalam asap tembakau, yakni arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, nikel, dan lainnya.

"Zat tersebut dapat menyebabkan kanker dan beberapa juga dapat menyasar jantung, paru-paru, bahkan janin bagi yang sedang hamil," katanya.

Maka itu penting untuk melakukan deteksi dini karena menurunkan mortalita pasien yang didiagnosis dini pada stadium 1. Teknologi CT scan low dose dengan pendekatan minim invasif sebagai solusi yang bisa dipilih.

"Hanya dalam waktu 25 detik, pasien bisa mengetahui hasilnya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan lanjut jika ditemukan kanker," ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar