c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

01 Juli 2025

11:12 WIB

Perjalanan Peterpan, Grup Yang Merajai Tangga Lagu Era 2000-an

Saat jadi penampil pembuka untuk grup Caffeine di Bandung, anak-anak Peterpan dilirik oleh Noey "Java Jive". Dari situ, Peterpan berkesempatan gabung dalam proyek album kompilasi Musica Studios.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Perjalanan Peterpan, Grup Yang Merajai Tangga Lagu Era 2000-an</p>
<p id="isPasted">Perjalanan Peterpan, Grup Yang Merajai Tangga Lagu Era 2000-an</p>

Poster pengumuman konser comeback Peterpan. Sumber foto: Instagram/ Aloka.

JAKARTA - Peterpan belakangan menjadi pembicaraan khalayak ramai setelah sinyal comeback atau reuni yang muncul di media sosial. Akhirnya, band era 2000-an ini diumumkan akan kembali menyapa pecinta musik tanah air, dipastikan akan tampil dalam konser bertajuk “The Journey Continues” di Bandung pada 31 Agustus mendatang.

Pengumuman konser Peterpan itu diumumkan oleh promotor musik Aloka di media sosial, serta melalui akun Instagram Peterpan Band Official yang muncul baru-baru ini. Unggahan itu menampilkan gambar siluet panggung konser yang dipenuhi penonton, memancing rasa penasaran publik karena tak menampilkan satu pun wajah penampil.

"Nama itu pernah mengisi hari-harimu. Dan lagu-lagunya abadi dalam ingatan," tulis promotor di unggahan tersebut.

Pengumuman tersebut memunculkan gelombang antusiasme publik, mengingat betapa melegendanya nama band yang dibentuk di Bandung pada tahun 2000 tersebut. Namun bersamaan muncul pula pertanyaan tentang format Peterpan yang akan tampil, siapa saja yang bakal menggawanginya?

Jika bicara Peterpan, maka nama-nama yang seharusnya tampil yakni Ariel, Andika, Lukman, Reza, Uki dan Indra. Itulah formasi awal Peterpan yang dikenal, sebelum kemudian konflik internal melanda grup tersebut dan Ariel membentuk NOAH.

Promotor sejauh ini tak memberi bocoran apa pun terkait sosok-sosok yang akan tampil sebagai Peterpan dalam konser “The Journey Continues” nantinya. Bisa saja Ariel, Lukman, Reza, Uki bersama David, yang berarti Peterpan era 2006 setelah keluarnya Andika dan Indra. Atau bisa jadi pula dua personil awal yang keluar tersebut bergabung bersama lima personil Peterpan era 2008.

Antusiasme penggemar tentunya besar, entah seperti apa pun format Peterpan yang akan ditampilkan. Di tengah tumbuhnya kegandrungan anak muda terhadap musik era-era 90-an hingga 2000-an awal, comeback-nya Peterpan adalah sesuatu hal yang “seksi” dalam sudut pandang bisnis pertunjukan musik, karena Peterpan sejatinya dikenal baik oleh generasi baru, meski mereka tak tumbuh di era itu.

Mengingat lagi, momen kembalinya Peterpan dapat dilacak dari tahun 2023 lalu, ketika NOAH dengan mantap mengenakan nama Peterpan untuk tampil di panggung Pestapora.

Peterpan memang punya sejarah panjang di belantika musik tanah air. Untuk menyegarkan ingatan, berikut disarikan kronik Peterpan.

Tahun 2000 - 2004: Terbentuk dan Melahirkan Album Debut

Selepas lulus SMA, Ariel diajak Andika bergabung ke dalam grup bernama Universe. Di grup ini ada nama-nama orang yang sebelumnya juga telah bermain musik bersama Ariel dalam beberapa grup, seperti Uki dan kemudian Lukman. Ada pula Indra, kemudian menyusul bergabung Reza.

Mereka kemudian bertransformasi menjadi Peterpan dengan Ariel pada vokal, Lukman dan Uki di gitar, Andika di kibor, Indra pada gitar bas, serta Reza di set drum. Berdasarkan cerita para personil di beberapa siniar, nama Peterpen diambil dari nama sebuah warung di pinggir jalan daerah Puncak, Bogor, yang diusulkan oleh Andika yang ketika itu juga duduk sebagai manajer band.

Peterpan tampil di kafe-kafe, meramaikan skena musik Bandung yang memang semarak di masa itu oleh band-band anak muda. Di suatu kesempatan, saat menjadi penampil pembuka untuk grup band Caffeine, mereka dilirik oleh manajer Caffeine sekaligus anggota Java Jive, Noey.

Dari situ, Peterpaan berkesempatan gabung dalam proyek album kompilasi Musica Studios. Lagu Peterpan, Mimpi yang Sempurna terpilih menjadi single utama di album tersebut, mendongkrak nama Ariel dan kawan-kawan di skena musik Bandung.

Perjalanan itu membawa Peterpan pada kontrak komersial dengan Musica, dengan merilis debut album bertajuk Taman Langit pada 2003.

Baca juga: Energi Pop Ungu Hingga Peterpan Meriahkan Hari Pertama Pestapora 2023

Tahun 2003 - 2006: Sukses Komersial

Album Taman Langit melambungkan nama Peterpan di industri musik nasional. Album yang memuat lagu ikonik "Yang Terdalam" hingga "Topeng" ini sukses besar dan diganjar Multi Platinum.

Sukses album debut membawa Peterpen tur konser ke berbagai daerah. Nama band ini semakin dikenal di seluruh Indonesia, membawa musik rock alternatif ke arus utama setelah era rock 90-an.

Sukses itu mendorong Peterpan menelurkan album kedua, Bintang Di Surga pada 2004. Album kedua lebih sukses lagi, dengan lagu-lagu hit yang dikenal hingga hari ini seperti "Ada Apa Denganmu", "Mungkin Nanti", hingga "Di Atas Normal".

Peterpan langsung merajai tangga lagu di masa itu, dengan album terjual hingga 3 juta keping. Grup ini menjadi ikon musik banyak anak muda masa itu, melahirkan basis penggemar loyal bernama Sahabat Peterpan.

Hingga 2025, naman Peterpan makin melambung setelah mereka mengisi soundtrack film Alexandria, film drama romantis yang dibintangi Marcel Chandrawinata dan Julie Estelle. Proyek ini kemudian melahirkan album mini Alexandria, memuat lagu "Tak Bisakah" hingga "Langit Tak Mendengar".

2006-2010: Perpecahan Internal

Peterpan menghadapi guncangan di masa puncaknya, ketika Andika dan Indra mundur dari grup. Keduanya kemudian membentuk The Titans yang juga sempat sukses di pasaran dengan lagu mereka, "Rasa Ini".

David mulai bergabung dengan Peterpan, mengisi posisi kibor yang kosong. Ada pula Luki, mengisi posisi bass. Namun ada masalah soal nama, karena Andika yang mencetuskan nama Peterpan, menuntut Ariel dan kawan-kawan untuk berhenti menggunakan nama tersebut.

Ariel dan kawan-kawan masih mencoba berjalan dengan nama Peterpan, merilis album keempat bertajuk Hari Yang Cerah pada 2007. Lagu ini lagi-lagi berhasil di pasaran, dengan lagu andalan "Menghapus Jejakmu" hingga "Sally Sendiri".

Pada 2008, mereka masih merilis album terbaru, berupa album kompilasi yang memuat beberapa lagu baru seperti "Tak Ada Yang Abadi" serta "Walau Habis Terang". Sayang, konflik soal nama dengan pihak Andika sudah kadung runcing, hingga Ariel dan kawan-kawan resmi melepas nama Peterpan di tahun tersebut.

Setelahnya, grup ini berjalan tanpa nama. Di masa ini pula, Ariel terjerat kasus video seks yang membuatnya harus mendekam di penjara pada 2010.

Baca juga: NOAH "Pamit" Dari Belantika Musik Indonesia

2010 - 2024: Era NOAH

Ariel bebas bersyarat pada 2012, langsung disambut dengan pengumuman nama baru grup, yaitu NOAH. Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David kemudian meluncurkan single "Separuh Aku". Di tahun itu juga, mereka merilis album Seperti Seharusnya, yang memuat single "Separuh Aku" hingga "Hidup Untukmu, Mati Tanpamu".

NOAH berhasil membangun kiprahnya sendiri, pasca Peterpan. Ariel dan Lukman yang tetap bertahan dalam grup, menjadi kunci yang membuat penggemar terus bersemangat merayakan musik mereka. Reza meninggalkan posisi drum pada 2014, kemudian Uki pun mundur pada 2016. Namun seperti diketahui, NOAH terus melaju.

Meski NOAH sejatinya entitas yang berbeda dengan Peterpan, tak bisa dipungkiri grup ini masih dianggap sebagai "versi baru" dari Peterpan. Maka masuk akal pula, para penggemar Peterpan yang tadinya bernama Sahabat Peterpan kemudian mengganti nama mereka menjadi Sahabat NOAH.

Di masa kini, NOAH tetap dicatat sebagai salah satu band papan atas Indonesia, dengan Ariel sebagai sosok utamanya. Sayang, per tahun lalu, band ini mengumumkan pamit, hiatus untuk waktu yang tidak tentu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar