27 November 2024
15:17 WIB
Perempuan Inovasi 2024 Tekankan Pentingnya Perempuan Dalam Pengembangan AI
Dalam ranah kecerdasan buatan (AI), model bahasa besar (LLM) sering mencerminkan bias sosial yang ada. Tak terkecuali bias berdaya perempuan dan laki-laki.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Rendi Widodo
Demo day Perempuan Inovasi 2024. Validnews/Arief Tirtana
JAKARTA - Pemerintah Indonesia memprioritaskan pemberdayaan perempuan sebagai pilar pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional di era teknologi yang berkembang pesat. Kolaborasi dengan universitas, lembaga penelitian, dan industri dilakukan untuk mengembangkan teknologi yang relevan dan mendorong kesetaraan gender serta inklusi sosial.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Stella Christie, dalam talk show "Peran Perempuan di Era Digitalisasi dan AI" di acara Demo Day Perempuan Inovasi 2024 di Jakarta, menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan di bidang teknologi. Indonesia sendiri masih kekurangan representasi perempuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berdampak pada kesenjangan sosial.
Dalam ranah kecerdasan buatan (AI), model bahasa besar (LLM) sering mencerminkan bias sosial yang ada. Misalnya, AI mungkin menyarankan gaji lebih rendah untuk perempuan meskipun memiliki kualifikasi dan pengalaman yang setara dengan laki-laki. Oleh karena itu, representasi dan kepemimpinan perempuan dalam pengembangan AI sangat krusial untuk menghilangkan bias tersebut.
"Model ini hampir pasti akan menyarankan gaji yang lebih rendah untuk saya. Inilah yang menunjukkan mengapa representasi, keterlibatan, dan kepemimpinan perempuan dalam pengembangan AI bukan hanya penting, tetapi sangat krusial. Tanpa perspektif yang beragam dalam mengarahkan penciptaan teknologi ini, kita berisiko memperkuat bias-bias yang justru ingin kita hilangkan," terang Stella.
Pemerintah akan menjalankan program pengembangan keterampilan digital dengan prioritas khusus bagi perempuan, termasuk pelatihan coding, analisis data, dan pengelolaan proyek digital melalui platform daring bersubsidi atau gratis. Direktorat Jenderal Vokasi menjadi mitra strategis program Perempuan Inovasi untuk memberikan peluang lebih besar bagi perempuan dalam pelatihan keterampilan digital.
Demo Day Perempuan Inovasi 2024 menampilkan hasil pembelajaran dan inovasi peserta program. Dian Sastrowardoyo, salah satu juri, menekankan pentingnya literasi digital dan penggunaan AI yang bertanggung jawab.
Penghargaan diberikan dalam dua kategori: WebDev dan UI/UX Design. Kelompok Rangkayo Rasuna Said memenangkan kategori WebDev dengan platform "WomenRise3T", sementara Kelompok Laksamana Malahayati memenangkan kategori UI/UX Design dengan platform "Asih".
WomenRise3T adalah website mentorship beasiswa untuk perempuan marjinal 3T (tertinggal, terdepan, terluar), sedangkan Asih membantu ibu dengan anak balita memberikan makanan bergizi dan memantau pertumbuhan anak untuk mencegah stunting.
Perempuan Inovasi 2024, didukung oleh Markoding, Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia, bertujuan membangun generasi perempuan Indonesia yang berdaya, berinovasi, dan berdampak bagi bangsa. Amanda Simandjuntak, Co-founder & CEO Markoding, menekankan pentingnya keterampilan teknis dan soft skills seperti berpikir kritis, kreativitas, dan adaptasi terhadap perubahan.
Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan perempuan dapat lebih mudah mengakses teknologi dan sumber daya yang diperlukan.