c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

12 November 2024

09:02 WIB

4 Perempuan Indonesia Raih Penghargaan L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2024

L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2024 menjadi satu program serius yang berfokus pada dukungan bagi para perempuan peneliti memberikan kontribusi pada dunia.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Rendi Widodo

<p>4 Perempuan Indonesia Raih Penghargaan L&#39;Oreal-UNESCO For Women in Science 2024</p>
<p>4 Perempuan Indonesia Raih Penghargaan L&#39;Oreal-UNESCO For Women in Science 2024</p>

Para perempuan peneliti penerima penghargaan L'Oreal-UNESCO For Women in Science 2024. Validnews/Arief Tirtana

JAKARTA - Di saat persentase perempuan peneliti secara global hanya berada di angka 33,3%, di Indonesia kondisinya sedikit lebih baik, bisa ada hingga 44,72% perempuan di antara semua peneliti yang ada.

Meski demikian, kondisinya tak berarti berjalan sepenuhnya baik buat perempuan peneliti tersebut.

Diungkapkan oleh Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Itje Chodidjah, masih terdapat tantangan yang dihadapi oleh perempuan di ranah penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Mulai dari akses fasilitas penelitian, pendanaan, hingga stigma dan hambatan sosial.

Berkaca pada kondisi tersebut, L'Oréal bersama UNESCO, kembali menggelar program L'Oréal-UNESCO For Women in Science (FWIS) di Tanah Air. Dengan misi mendukung kontribusi perempuan peneliti Indonesia, program di tahun 2024 ini memilih empat perempuan peneliti yang masing-masing akan mendapatkan pendanaan riset senilai Rp100.000.000.

Mereka adalah Della Rahmawati, Ph.D. (Dosen dari  Universitas Swiss German), Rachma Wikandari, Ph.D. (Dosen Universitas Gadjah Mada), Prasanti Widyasih Sarli, Ph.D., (Dosen dari Institut Teknologi Bandung), dan Deliana Dahnum, Ph.D., (Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Kimia, Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Keempat perempuan peneliti tersebut dipilih sebagai pemenang karena bisa menciptakan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan saat ini. Berfokus pada ketahanan pangan, energi berkelanjutan, dan ketangguhan bencana.

"Selama lebih dari dua dekade, program ini telah menyediakan wadah bagi perempuan untuk berkarya, berbagi inspirasi, dan membangun karier dalam dunia sains. Program ini tidak hanya membantu para perempuan peneliti Indonesia, namun juga mempersiapkan mereka untuk bersaing di panggung sains internasional," kata Itje di penganugerahan FWIS 2024 di Jakarta, (11/11).

Della Rahmawati, Ph.D. berhasil menarik perhatian dewan juri FWIS 2024 berkat penelitiannya mengenai ketahanan pangan untuk mengatasi stunting melalui inovasi taburan nori berbasis kelakai dan tempe non-kedelai yang kaya zat besi.

Sementara Rachma Wikandari, Ph.D., mengembangkan sumber protein dan mineral berbasis jamur benang (Rhizopus oligosporus) sebagai solusi nabati yang lebih terjangkau dan bergizi. Penelitian ini juga berpotensi untuk mengurangi stunting dan mendukung ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah pabrik tempe.

Di bidang yang berbeda, Prasanti Widyasih Sarli, Ph.D. menawarkan inovasi untuk meminimalkan risiko kerugian materil dan korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi bencana gempa.

Ia mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi kerentanan bangunan kota terhadap gempa. Teknologi ini, diyakini bisa membantu pemerintah merancang bangunan tahan bencana dan mengurangi risiko korban jiwa.

Terakhir ada Deliana Dahnum, Ph.D. berhasil meneliti bio-jet fuel berbahan kelapa menggunakan katalis metal-organic frameworks (MOFs) untuk mengurangi emisi karbon.

Penelitian ini sangat relevan dengan isu lingkungan yang juga memanfaatkan sumber daya lokal, mendukung produksi bahan bakar ramah lingkungan, dan memperkuat konektivitas ekonomi di Indonesia.

Sebagai Ketua Dewan Juri FWIS 2024, Prof. dr. Herawati Sudoyo, MD., Ph.D. mengungkapkan bahwa pihaknya menyaksikan bagaimana perempuan peneliti Indonesia banyak yang mampu menghadirkan penelitian-penelitian yang tidak hanya memiliki kedalaman ilmiah, tetapi juga berfokus pada solusi praktis untuk tantangan nyata bangsa.

Keberanian mereka untuk berinovasi dan komitmen dalam menghasilkan penelitian yang berdampak positif menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan Indonesia. Karena itulah perlu dukungan banyak pihak untuk memberikan perhatian lebih besar bagi para perempuan peneliti.

Program FWIS menyediakan ruang untuk berbagi pengetahuan, mengikuti lokakarya, dan mendukung sesama peneliti dalam memperluas pengaruh mereka.

Dalam kolaborasi dengan Coursera, platform ini juga menawarkan serangkaian sesi pelatihan daring untuk meningkatkan keterampilan pribadi dan profesional para alumni FWIS, seperti berbicara di depan umum, pelatihan media, manajemen, dan kepemimpinan.

L'Oreal Indonesia mengaku akan terus berkomitmen menghadirkan akses pelatihan dan kesempatan berjejaring. Sehingga program ini dapat menjadi inspirasi bagi sektor swasta untuk terus berkontribusi bagi pembangunan nasional lewat pengembangan ilmu pengetahuan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar