c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

27 Agustus 2024

08:19 WIB

Percepat Jadi Kiblat Modest Dunia, IN2MF in Paris 2024 Segera Digelar

Semangat untuk segera menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen modest dunia, IN2MF in Paris 2024 akan digelar 7 September. 

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Percepat Jadi Kiblat Modest Dunia, IN2MF in Paris 2024 Segera Digelar</p>
<p>Percepat Jadi Kiblat Modest Dunia, IN2MF in Paris 2024 Segera Digelar</p>

Konferensi pers IN2MF in Paris 2024 di Jakarta, Senin (26/8). Foto: Validnews/ Gemma F Purbaya.

JAKARTA - Dalam rangka mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai kiblat fesyen modest dunia, Bank Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), dan Indonesian Fashion Chamber (IFC), menghadirkan pagelaran Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) ke pasar global.

Setelah Kuala Lumpur, Dubai, dan Istanbul, IN2MF kali ini akan hadir untuk kedua kalinya di Paris, Prancis. Tepatnya pada perhelatan fashion showcase dan exhibition tanggal 7 September 2024 di Salle Wagram, Paris, dan trade show internasional Who's Next tanggal 8-10 September 2024 di Porte de Versailles, Paris. 

Kegiatan ini juga merupakan rangkaian menuju puncak gelaran IN2MF pada tanggal 30 Oktober sampai 3 November 2024 di Jakarta.

Diungkapkan oleh Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Ita Rulina, IN2MF yang diluncurkan pada Oktober 2022 ditargetkan menjadi rujukan bagi industri modest fesyen dunia, bahkan dapat meraih posisi strategis dan menjadi pemain kunci di pasar global. Apalagi, sektor fesyen modest merupakan bagian penting dari industri halal yang berkembang pesat.

"IN2MF berfungsi sebagai platform untuk memperkenalkan dan memperkuat identitas budaya, serta produk fesyen modest Indonesia, khususnya pasar global. IN2MF mengusung standard looks yang menutup aurat dan penggunaan wastra. Penggunaan wastra adalah upaya memperkuat identitas Indonesia, penggunaan bahan yang lebih ramah lingkungan, sekaligus keunikan dalam branding fesyen modest Indonesia di level internasional," papar Ita dalam konferensi pers IN2MF in Paris 2024 di Jakarta, Senin (26/8).

IN2MF sengaja tampil di kota mode dunia, Paris untuk memperkenalkan kekayaan tekstil Indonesia dengan kreativitas desainer fesyen modest yang inovatif dan berkelanjutan. Selain itu, juga memperlihatkan perkembangan terkini industri fesyen modest dan gaya hidup halal Indonesia ke pasar internasional, khususnya Eropa.

Mengingat Eropa menjadi standar produk fesyen berkualitas tinggi, serta menjadi tujuan buyers internasional dari berbagai negara di Timur Tengah, Afrika, dan Asia.

IN2MF in Paris ditargetkan bisa turut mengakselerasi ekspor produk fesyen modest Indonesia, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri fesyen modest global. Dalam gelaran tersebut, jenama yang berpartisipasi telah dikurasi lebih dahulu oleh Bank Indonesia bersama Dewan IKRA (Industri Kreatif Syariah Indonesia) untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan produknya sesuai dengan standar pasar internasional.

Mereka adalah Batik Chic, Yece by Yeti Topiah, Luvnic by Luffi, Brilianto, dan Jamilah x Prafito by Tujuh Bersaudara. Dua desainer lainnya yang turut berpartisipasi dan merupakan Dewan IKRA adalah Itang Yunasz dan Wignyo. Jenama binaan Kemenkop UKM RI Dama Kara juga secara perdana ikut dalam perhelatan IN2MF in Paris, bersama dengan guest designer Dian Pelangi dan Dalina.

Setiap desainer menampilkan koleksi musim semi/musim panas 2025 sambil mengeksplorasi keragaman tekstil khas Indonesia, seperti batik, songket, tenun ikat, ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), ecoprint, dan bordir. Semisal desainer Itang Yunasz membawa koleksi yang terinspirasi dari keindahan songket Bali, Dama Kara dengan wastra Batik yang menggunakan pewarna alami dari kopi, ataupun Dian Pelangi yang secara konsisten menghadirkan koleksi yang mengangkat kain dan motif songket Palembang.

"Kami berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh desainer dan jenama partisipan untuk menarget transaksi bisnis yang berkelanjutan atau jangka panjang, bukan sekadar target omset yang bersifat instan atau jangka pendek. Dengan konsisten menampilkan keunikan atau ciri khas produk fesyen modest yang hanya dimiliki oleh Indonesia, produk kita bisa menjadi standout dan lebih unggul dibandingkan buatan negara lain," tutup Advisory Board Indonesian Fashion Chamber Ali Charisma.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar