c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

17 Februari 2025

14:48 WIB

Peran Penting Indonesia Dalam Peta Penelitian Manusia Purba

Indonesia menyimpan kekayaan warisan fosil manusia purba, salah satunya penemuan Pithecanthropus Erectus di Bengawan Solo. Hal ini menegaskan peran penting Indonesia dalam perjalanan evolusi manusia. 

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Peran Penting Indonesia Dalam Peta Penelitian Manusia Purba</p>
<p>Peran Penting Indonesia Dalam Peta Penelitian Manusia Purba</p>

Ilustrasi Pithecantropus Erectus. Shutterstock/ife_in_a_pixel

JAKARTA - Penemuan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus oleh Eugene Dubois di sekitar Bengawan Solo, menjadi penguat bahwa Indonesia menjadi saksi perjalanan evolusi manusia. 

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon saat memberikan sambutan secara virtual diskusi bertajuk "Penemuan Pithecantropus Erectus Dubois dari Trinil: Menguak Misteri Evolusi Manusia". Menurutnya, penemuan fosil manusia purba tersebut tidak hanya menjadi bagian penting dalam sejarah sains, namun juga menempatkan Indonesia sebagai titik pijakan utama dalam kajian paleoantropologi global. 

"Penemuan Pithecanthropus Erectus adalah pencapaian transformatif, menempatkan Indonesia dalam peta penting penelitian manusia purba," katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (17/2).  

Ia mengingatkan bahwa Indonesia menyimpan kekayaan warisan fosil manusia purba yang luar biasa, termasuk temuan Homo Erectus. Tak hanya itu, juga karya ekspresi manusia prasejarah lainnya yang ditemukan di berbagai wilayah, seperti di Maros, Pangkep, dan Sumatera.

Fadli menyoroti temuan 702 lukisan purba di Maros yang berusia lebih dari 52 ribu tahun, merupakan lukisan purba tertua di dunia.

Menurut dia, dengan banyaknya temuan ini maka Indonesia telah menjadi negara yang sangat penting dalam pengembangan ilmu paleoantropologi. Karenanya, Indonesia memegang peran strategis dalam memahami perjalanan panjang evolusi manusia.

Hal ini tidak luput dari peran Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang berkolaborasi bersama Kementerian Kebudayaan dalam diskusi tersebut, sebagai ajang untuk mengeksplorasi pertanyaan mendalam tentang sejarah dan identitas manusia.

Ia berharap agar kolaborasi antara para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk antropologi dan arkeologi, terus digalakkan untuk menjaga dan melestarikan situs-situs prasejarah di Indonesia, yang merupakan bagian integral dari jati diri dan sejarah bangsa.

"Ini menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya menjadi bagian kecil dalam sejarah evolusi manusia. Kita dapat memperkuat pemahaman dunia tentang warisan budaya kita, serta menggali lebih dalam peran Indonesia dalam evolusi manusia," kata Fadli Zon.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar