09 Juni 2025
19:59 WIB
Penyakit Jantung Pada Wanita Lebih Mematikan, Ini Penjelasan Ahli
Penyakit jantung yang diderita kalangan wanita disebut lebih mematikan, hal ini didorong sejumlah kondisi, dari gejala yang kerap terabaikan sampai tingkat kecemasan yang lebih tinggi.
Ilustrasi seorang wanita yang mendapat serangan jantung. Shutterstock/Boyloso
JAKARTA - Penyakit jantung bisa menyerang siapa saja, berisiko terjadi pada pria dan wanita. Bahkan trennya saat ini penyakit jantung terjadi di usia yang relatif muda. Salah satu faktor risiko yang paling dominan disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat.
Dikutip dari Hindustan Times, ahli jantung Dr. Dimitry Yaranov mengungkapkan, penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di kalangan wanita. Dirinya menyebutkan, kalangan wanita banyak yang tidak menyadari tanda-tanda serangan jantung, gejalanya seringkali berbeda dari apa yang biasanya
Lebih lanjut dirinya pun membagikan fakta-fakta penting yang sebaiknya diketahui wanita soal perlindungan jantung, seperti dilansir Antara.
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian pada wanita, namun banyak yang meyakini mitos bahwa penyakit ini adalah penyakit yang menyerang pria.
Gejala serangan jantung pada wanita berbeda dari nyeri dada yang umum. Gejala pada wanita mungkin saja mengalami mual, kelelahan, pusing atau sesak napas yang dapat menyebabkan kesalahan diagnosis.
Serangan jantung lebih mematikan bagi wanita. Risiko wanita meninggal setelah terkena serangan jantung dalam tahun pertama disebut lebih tinggi, hal ini karena sebagian gejala sering terlewati atau tidak terobati.
Plak terbentuk secara berbeda di arteri wanita yang menyebabkan sulit terdeteksi. Tes standar pada pola penyakit jantung pria dapat menyebabkan kesalahan diagnosis pada wanita.
Stres dan kesehatan emosional memengaruhi risiko penyakit jantung wanita. Kecemasan dan depresi dapat meningkatkan risiko ini namun kerap diabaikan.
Setelah menopause, risiko penyakit jantung meningkat tajam. Hal ini karena penurunan estrogen yang menghilangkan lapisan pelindung sehingga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol dan serangan jantung.
Perempuan cenderung tidak menerima perawatan yang dapat menyelamatkan nyawa mulai dari pemasangan stent, CPR. Perempuan lebih jarang mendapatkan perawatan in daripada laki-laki meskipun mereka juga membutuhkannya.
Penyakit Jantung bisa dicegah. Gaya hidup yang menyehatkan jantung, pemeriksaan rutin dan memperhatikan tubuh dapat menyelamatkan nyawa.