c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

14 Mei 2022

08:22 WIB

Pentingnya Memberikan Stimulus Pra-menulis Pada Anak Usia Dini

Aktivitas pra-menulis sangat baik dilakukan untuk melatih motorik kasar dan halus pada anak usia dini.

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Satrio Wicaksono

Pentingnya Memberikan Stimulus Pra-menulis Pada Anak Usia Dini
Pentingnya Memberikan Stimulus Pra-menulis Pada Anak Usia Dini
Ilustrasi anak sedang mencorat-coret kertas. Pixabay

JAKARTA - Menulis merupakan bagian dari tahap perkembangan dan kemampuan motorik kasar anak. Seperti tahap perkembangan lainnya, kemampuan menulis juga tidak serta merta muncul. Diperlukan adanya stimulasi, pengajaran dan pelatihan, agar motorik kasar dan halusnya mampu bergerak dan menghasilkan tulisan bermakna.

Dilansir dari Mylittelearner, saat menulis diperlukan keterampilan motorik kasar berupa kekuatan otot lengan. Sementara keterampilan motorik halus berkaitan dengan koordinasi otot-otot kecil pada jari untuk bisa memegang alat tulis dengan nyaman dan benar.

Melatih motorik kasar dan halus tidak melulu dengan kegiatan menulis. Justru, banyak kegiatan pra-menulis yang direkomendasikan para ahli tidak berkaitan dengan kegiatan menulis. Seperti menjepit, bermain play dough, hammer toys, dan menuang air dari gelas ke wadah lain. 

Kegiatan lainnya bisa dengan memukul drum, memeras sponge berisi air, merobek dan meremas kertas. Kegiatan-kegiatan ini diyakini cepat meningkatkan kekuatan tangan dan jari anak.

Umumnya, saat usia 2 tahun anak mulai menunjukan ketertarikannya untuk menulis. Ditandai dengan kemauan memegang alat tulis seperti crayon, kemudian menggunakannya. Walau pada usia ini anak belum mampu menggenggam alat tulis dengan baik, orang tua tidak perlu mengoreksinya. 

Educator Montessori, Damar Wijayanti dalam webinar beberapa waktu lalu mengatakan, saat anak usia dini mulai menunjukan ketertarikannya untuk menulis Di sinilah peran orang tua sangat menentukan minat anak terhadap kegiatan menulis kedepannya.

Maka sangat penting memberikan respon dan meminimalis intruksi ketika anak sedang mengeksplorasi alat tulisnya dibuku. Tujuannya untuk memberikan suasana menyenangkan dan membuat anak bisa belajar mencari problem solving secara mandiri.

“Mengoreksi tangan atau pekerjaan anak bisa berdampak seperti mengganggu konsentrasi anak. Membuat anak merasa tidak mampu dan berpengaruh pada rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan,” kata Damar.

Orang tua bisa memberikan arahan bagaimana cara menggenggam alat tulis atau menulis dengan benar ketika perkembangan motorik kasar dan halusnya sudah optimal. Berikan arahan sesekali, nantinya anak akan mencari dan mendapatkan cara menggenggam dengan benar.

Memberikan stimulus pra menulis serta pendampingan yang tepat juga diyakini dapat membuat anak lebih cepat bisa menulis huruf atau kata bermakna.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar