04 Januari 2022
11:57 WIB
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA – Asupan makanan yang baik dengan gizi seimbang merupakan salah satu poin penting yang dapat menyukseskan implantasi embrio pada rahim.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, M.RepSc mengatakan bahwa nutrisi yang baik akan menjaga pertumbuhan bayi.
"Jika semua berjalan sesuai rencana, di dalam tubuh Anda selama 9 bulan ke depan akan tumbuh bayi mungil yang membutuhkan nutrisi yang baik," kata Aida dikutip dari Antara, Selasa (4/1).
Menurut dia, ini menjadi saat yang tepat untuk merangkul kebiasaan makan sehat yang direkomendasikan untuk wanita hamil. Idealnya, calon ibu sebaiknya makan berbagai macam buah dan sayuran, serta makanan yang kaya kalsium, protein, vitamin B, dan zat besi.
"Asam folat juga dapat dimasukkan ke menu harian. Ada banyak manfaat mengonsumsi asam folat sebelum dan saat hamil. Ibu hamil membutuhkan sekitar 400 mcg per hari untuk mencegah neural tube defect," tutur Aida.
Penelitian menunjukkan asam folat dapat mengurangi kemungkinan bayi mengalami celah bibir atau langit-langit, juga dikaitkan dengan risiko cacat jantung bawaan yang lebih rendah pada bayi.
Asupan asam folat dapat diperoleh dari bayam, asparagus, brokoli, alpukat, tomat, jeruk, lemon, buah bit, kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, dan kacang walnut, daging unggas, hati sapi, daging merah, hati ayam, hidangan laut, dan telur.
Selain asupan makanan, menjaga kesejahteraan emosional dan mental juga penting usai tindakan tranfer embrio atau periode tunggu yang dikenal pula dengan ET atau embryo transfer. Menurut dia, ini termasuk salah satu periode yang paling mendebarkan bagi suami istri yang tengah menjalani program bayi tabung.
Pada periode tunggu setelah implantasi embrio, sebenarnya Anda tidak harus selalu istirahat di tempat tidur atau berbaring sepanjang waktu. Anda bisa mempertahankan rutinitas normal untuk mengalihkan pikiran Anda dari waktu dua minggu yang pasti terasa sangat panjang.
Bersikap santai dapat membantu mengatasi emosional yang naik turun yang mungkin kerap dialami. Sangat penting bagi Anda dan suami untuk meluangkan waktu beristirahat, bersantai, dan memulihkan diri.
Aida menambahkan, sangat penting untuk mengikuti saran dokter dan tetap mengonsumsi obat apa pun yang direkomendasikan selama masa penantian dua minggu tersebut. Dia menyarankan Anda menghindari melewatkan dosis dan tidak memutuskan untuk menghentikan pengobatan sendiri.