c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

12 September 2025

17:44 WIB

Penonton, Influencer Dan Media Dilarang Rekam Pertandingan Liga Indonesia

Ada aturan baru buat para penonton, influencer dan awak media yang menonton secara langsung di stadion, mereka dilakukan merekam video jalannya pertandingan. 

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Penonton, <em>Influencer</em> Dan Media Dilarang Rekam Pertandingan Liga Indonesia</p>
<p>Penonton, <em>Influencer</em> Dan Media Dilarang Rekam Pertandingan Liga Indonesia</p>

Ilustrasi Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara. Sumber foto: ileague.id.

JAKARTA - Ada aturan baru yang diberlakukan bagi penonton Liga Indonesia yang ada di stadion. Mereka tidak lagi diperkenankan untuk merekam jalannya pertandingan. Bukan hanya penonton, larangan yang sama juga berlaku bagi wartawan yang ada di tribun media.

Kabar tersebut memantik kontroversi, sebab di era digital saat ini, mayoritas penonton yang datang ke stadion pasti ingin mengambil foto dan video untuk dijadikan konten. 

Sadar adanya polemik, I.League memberikan keterangan di halaman resminya. Operator Liga Indonesia itu menjelaskan bahwa tidak ada regulasi khusus yang membatasi penonton umum.

I.League mengaku sepenuhnya menghargai peran krusial penonton dalam menciptakan atmosfer stadion. Karenanya, penonton masih diperbolehkan mengambil rekaman video selama bersifat non-komersial (misalnya sekadar membagikan pengalaman pribadi di media sosial tanpa tujuan menjual atau monetisasi).

"I.League memandangnya sebagai bagian tak terpisahkan dari semarak pertandingan. I.League mendorong para suporter untuk terus berbagi momen kebahagiaan mereka," tulis otoritas yang sebelumnya menggunakan nama PT. Liga Indonesia Baru ini.

Meski demikian, jika penonton menjadikan rekamannya itu sebagai konten yang dimonetisasi di media sosial, maka aturan lakan diberlakukan. Pasalnya hal tersebut termasuk dalam pelanggaran lisensi resmi penyiaran, dalam hal ini dipegang EMTEK.

"Untuk para pembuat konten seperti YouTuber dan influencer, I.League memahami keinginan untuk mengabadikan pertandingan. Namun, alasan pembatasan perekaman video untuk tujuan komersial adalah adanya potensi kegiatan yang signifikan dan tumpang tindih dengan hak siar resmi. Perlindungan terhadap hak siar ini sangat penting agar penyelenggaraan kompetisi dan liputan media dapat terus berjalan secara profesional dan berkelanjutan," tulis I.League.

Larangan merekam pertandingan juga berlaku bagi wartawan yang ada di tribun media. Menurut I.League, posisi media dalam pertandingan memiliki batasan tugas yang spesifik untuk memastikan alur kerja yang efisien dan menghormati hak siar yang ada.

 Jurnalis yang duduk di tribun media diharapkan fokus untuk menulis laporan dan berita pertandingan, secara tertulis. Sementara untuk urusan foto, hanya boleh dilakukan atau diambil oleh fotografer profesional yang ditempatkan di area khusus di pinggir lapangan.

"Mengenai pengambilan video dari tribun media oleh wartawan: saat ini I.League belum memberikan izin untuk itu," tegas I.League.

Dalam keterangan yang sama juga diungkapkan bahwa mekanisme lebih lanjut nantinya akan dibuat, mengatur ruang lingkup dan tata cara perekaman serta distribusi konten agar tidak bertentangan dengan hak siar yang telah dimiliki oleh pihak resmi. 

Detail mengenai mekanisme tersebut akan diumumkan secara resmi pada tahap berikutnya, setelah melalui proses diskusi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar